28.8 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Mulai Banyak Kerumunan, DKK Solo Siapkan Swab Antigen di Tempat

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo tengah menyiapkan pelaksanaan uji swab antigen di tempat. Menyusul banyaknya warga yang mulai kembali berkerumun di tempat umum, khususnya di tempat makan pasca adanya pelonggaran yang diberikan dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di kota bengawan dua pekan lalu.

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, beberapa waktu terakhir ia sering menemui kerumunan di sejumlah tempat makan maupun tempat publik. Yang membuat khawatir, banyak tempat makan yang tidak menerapkan aturan jaga jarak.

Padahal dalam Surat Edaran (SE) Walikota Solo Nomor Nomor 067/2613 tentang PPKM Level 3 Covid-19 Kota Solo, jelas menyebutkan, tempat makan boleh menerima makan di tempat namun hanya dibatasi satu meja untuk dua orang.

“Kemarin saya lihat salah satu tempat makan, ramai sekali dan satu meja ada enam kursi semua dipakai. Memang sudah disilang tapi tetap diduduki karena tidak diambil. Selain itu, pembelinya ngobrol tanpa pakai masker, padahal mejanya kecil. Jadinya malah berkerumun,” ujarnya.

Baca juga:  Ketua Komisi 3 DPR-RI Sebut Meninggalnya Sunardi 'Accident'

Pihaknya pun menyayangkan pemilik tempat makan yang tidak disiplin dalam mengikuti aturan, padahal sudah ada banyak pelonggaran sehingga bisnisnya bisa kembali berjalan.

“Padahal kalau sampai kasusnya naik karena masyarakat abai protokol kesehatan 5 M, kemudian levelnya Solo naik lagi jadi 4 dan semua diperketat seperti dulu, mereka juga yang akan rugi,” ucapnya.

Karena banyaknya fenomena tersebut, maka pihaknya pun memutuskan untuk kembali menggencarkan swab antigen di tempat dengan menggandeng Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebagai aparat penegak perda.

“Akan kita lakukan dua kali seminggu, nanti teknisnya bersama Satpol PP yang patroli, kalau memang menemukan adanya tempat berkerumun orang langsung swab di tempat. Langkah ini sekaligus screening untuk menambah jumlah testing harian. Jangan sampai karena masyarakat abai, kasus meledak, lalu kembali pengetatan. Kalau seperti itu, yang rugi adalah masyarakat dan pengusaha sendiri,” jelas Ning, panggilan akrabnya.

Baca juga:  RSUD Dr. Moewardi Surakarta Kirim 10 Dokter Spesialis ke Kudus

Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Solo, Arif Darmawan mengatakan, sudah berkoordinasi dengan DKK untuk menindaklanjuti rencana swab ditempat bagi pelanggar prokes. Ia mengakui jika selama dua pekan terakhir atau semenjak turun ke Level 3, makin banyak masyarakat yang mengabaikan prokes.

“Yang sering ditemui di wedangan, pembeli makan di depan display makanan sambil ngobrol, itukan risikonya ada droplet ke makanan karena terbuka semua. Belum lagi mereka ambil makanan tidak pakai alat. Kemudian juga kursinya tidak ada jarak. Dan sayangnya pembeli tidak ada yang mengingatkan, pedagang juga saat diingatkan malah balasannya tidak mengenakkan,” ucapnya.

Sebelumnya swab di tempat sudah dijalankan Satpol PP, Polresta Solo bersama DKK dan Dokkes Polresta saat menyelenggarakan patroli gabungan. Seperti yang pernah dilakukan di Alun-Alun Selatan Keraton Surakarta pada Juni lalu. (jay)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya