24.4 C
Semarang
Jumat, 15 Agustus 2025

Asyiknya Belajar dengan Aplikasi Snack Video

Sudah lebih dari satu tahun anak-anak tidak diperkenankan untuk berangkat ke sekolah dan pembelajaran pun dilakukan dari rumah secara daring (online). Hal ini mendorong guru untuk berpikir dan berkreativitas bagaiamana cara pembelajaran yang baik dan tidak membosankan bagi siswa.

Dengan pembelajaran yang dilaksanakan secara daring, meningkatkan intensitas penggunaan ponsel atau laptop oleh siswa. Beberapa anak pun memanfaatkan ponsel sebagai sarana hiburan untuk menghilangkan rasa jenuh mereka ketika belajar di rumah dengan menggunakan ponsel. Berbagai aplikasi yang tersedia di ponsel dapat menjadi hiburan bagi penggunanya. Salah satunya adalah Snack Vidio yang saat ini sedang sangat digemari oleh banyak orang.

Aplikasi Snack Video merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk berbagi video musik dengan durasi pendek. Banyak sekali orang, khususnya kaum muda mengeksrpresikan diri dengan bermain dan menonton Snack Video hingga menjadi candu dan hobi. Sebagai pendidik di era pandemi seperti ini, tentu seorang guru tidaklah kehabisan ide dan harus mampu memanfaatkan setiap kondisi dan fasilitas apapun untuk dijadikan sebagai sarana dan media belajar bagi siswa. Di masa seperti ini, media pembelajaran daring sangat perlu diperhatikan, terutama untuk ketertarikan anak.

Baca juga:  Tingkatkan Kemampuan Berbicara Anak dengan Media “Cergam”

 Pembelajaran dan pemberian tugas secara monoton tentu akan membuat anak bosan dan enggan untuk memahami materi yang disampaikan. Bilfaqih dan Qomarudin (2015) mengemukakan bahwa media pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi multimedia, video, kelas virtual, teks online animasi, pesan suara, email, telepon konferensi, dan video steraming online.

Pembelajaran dapat dilakukan secara masif dengan jumlah peserta yang tidak terbatas, bisa dilakukan secara gratis maupun berbayar. (Bilfaqih & Qomarudin, 2015). Selain dapat dimanfaatkan untuk mengekspresikan diri, aplikasi Snack Vidio juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik di dunia pendidikan. Hal ini telah dibuktikan di kelas VI SD Negeri 6 Klampok pada materi “Bilangan bulat negatif dan positif”. Sebelumnya, pelaksanaan pembelajaran di kelas 6 hanya memanfaatkan aplikasi WhatsApp dan mengirim video sebagai media pembelajaran. Setelah itu, siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan. Sebanyak 10 dari 18 jumlah siswa kelas VI mendapatkan nilai kurang dari KKM. Beberapa dari siswa tersebut mengakui bahwa tidak menonton video yang dibagikan oleh guru, dikarenakan durasi video yang terlalu panjang dan siswa merasa bosan. Dengan begitu siswa langsung mengerjakan soal tanpa memahami materi pada video tersebut.

Baca juga:  Alternatif Pembelajaran PKKR di Masa Pandemi

Setelah bereksperimen dengan menggunakan Snack Vidio, ternyata banyak siswa yang merasa tertarik dan berantusias. Guru membuat video sederhana yang berdurasi tidak lebih dari 2 sampai 3 menit di aplikasi Snack Video. Memanfaatkan aplikasi tersebut membuat ketertarikan siswa semakin bertambah. Sebanyak 16 dari 18 siswa memperoleh nilai yang melampaui KKM pada materi “Bilangan bulat negatif dan positif”. Namun, perlu kita pahami bahwa video dari Snack Vidio ini bukan sumber belajar utama bagi peserta didik. Mereka juga tetap belajar menggunakan buku, internet, atau bahkan dari guru sebagai sumber belajar yang utama. Video yang disebarkan ke siswa dengan aplikasi Snack Video ini hanyalah untuk memperkuat pemahaman mereka dan menjadi hiburan sekaligus memperkuat pemahaman mereka.

Pemanfaatan media Snack Video sebagai media belajar lebih disarankan untuk siswa kelas tinggi, dan perlu pendampingan orang tua di rumah. Hal tersebut diperlukan untuk menjalankan fungsi pengawasan orang tua terhadap anak, agar fokus anak tidak terpecah pada hal lain yang ada pada Aplikasi Snack Video.

Noviantik Karolina, S.Pd.SD

Guru Kelas

Guru SD Negeri 6 Klampok, Purwareja Klampok, Banjarnegara


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya