Tahun 2020 merupakan tahun yang tidak dapat terlupakan dengan mudah oleh negara-negara di dunia ini. Pada tahun ini terjadi pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang begitu dahsyat mengguncang dunia baik dari segi kesehatan hingga perekonomian. Dunia sedang diuji di berbagai lini kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan yang merupakan soko guru bangsa, di mana anak-anak berkumpul dan berinteraksi di satuan pendidikan masing-masing. Namun semenjak merebaknya pandemi COVID-19 interaksi langsung antara guru dan siswa ditiadakan sehingga diterapkan belajar daring mengingat COVID-19 merupakan virus yang bersifat menular dengan mudah. Dengan adanya belajar daring maka diharapkan proses belajar mengajar dilakukan dengan menggunakan pembelajaran daring artinya pembelajaran dalam jaringan. Pemerintah mengharapkan seluruh sekolah menggunakan aplikasi e-Learning yang digunakan oleh siswa dan guru.
Mengenal apa itu e-Learning? e-Learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian e-Learning dari berbagai sumber: 1. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013:27). 2. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010). 3. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013).
E-learning atau electronic learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun berkembang. Banyak orang menggunakan istilah berbeda-beda tentang e-learning, namun pada prinsipnya e-learning merupakan pembelajaran yang menggunakan jasa elektronik sebagai media dan alat bantunya. E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda [Thomas Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia].
Begitu juga dengan pembelajaran yang ada di SD Negeri 6 Sindurejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan khususnya siswa kelas 6. Dengan persetujuan Kepala Sekolah yaitu Bapak Agus Lantoyo S.Pd, Penulis selaku guru kelas 6 beserta para siswa juga mengadakan pembelajaran daring dengan memanfaatkan e-learning. Dimana teknologi gadget mereka gunakan untuk proses KBM. Mereka menggunakan aplikasi atau layanan yang tersedia dalam gadget mereka. Untuk mengurangi kebosanan dalam belajar, guru membuat variasi dalam e-learning pembelajaran. Pembelajaran lewat WA, Google clasroom Kadang disertai video pembelajaran lewat youtube. Untuk proses tatapmuka menggunakan aplikasi zoom. Dengan variasi tersebut diharapkan siswa tidak cepat bosan.
Dengan Pembelajaran e-learning minat belajar siswa menjadi lebih meningkat. Pembelajaran e-learning yang penuh variasi membuat siswa yang tadinya malas belajar dan malas mengumpulkan tugas, sekarang menjadi lebih aktif dan bergairah dalam mengikuti pembelajaran daring. Diharapkan dengan pembelajaran ini akan memberikan nilai positif bagi siswa, sehingga akan menciptakan generasi penerus yang cerdas, berguna bagi Nusa dan Bangsa.
Oleh :
Rusdi, S.Pd.SD
Guru SD Negeri 6 Sindurejo Kec. Toroh Kab. Grobogan