Goform Gairahkan Salat Berjamaah Siswa di Masa Pandemi

 Masngud Abdilah, S.Pd.I.

Pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengamanatkan tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Parameter keimanan dan ketakwaan yang mendasar seorang muslim adalah pengamalan ibadah salat sebagai rukun Islam yang kedua. Pada situasi normal, pengamalan salat wajib secara berjamaah dapat digiatkan melalui pembiasaan salat zuhur berjamaah oleh siswa di sekolah. Namun, pada masa pandemi covid 19 yang belum juga usai, pembiasaan seperti ini tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Di sinilah bagaimana upaya seorang guru mampu memberikan motivasi kepada siswa agar kondisi pandemi tidak menghalangi siswa untuk melaksanakan pembiasaan salat berjamaah di rumah.

Ahmad Muhaimin Azzet (2010) mengartikan salat sebagai rangkaian doa seorang muslim kepada Allah SWT. Kemudian Muhyiddin Abdusshomad (2011) memaknai salat berjamaah yaitu salat yang dilakukan secara berkelompok, antara imam dan makmum. Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada setiap muslim untuk tidak meninggalkan salat berjamaah di masjid. Namun, saat pandemi dapat dilakukan di rumah minimal dua orang.

Baca juga:  Pendidikan Karakter, Melalui Knowing Tumbuhkan Semangat Belajar Siswa di Rumah

Pada masa kini banyak siswa muslim yang tidak mengamalkan salat berjamaah dalam kesehariannya. Kenyataan ini terjadi pada siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Somagede. Pada saat pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Indahnya Kebersamaan dengan Salat Berjamaah yang dilaksanakan secara daring (dalam jaringan), terlebih dahulu guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa mampu mempelajari, memahami, mempraktikkan dan membiasakan salat berjamaah dalam kehidupan sehari-hari. Di sela-sela pembelajaran, guru menyempatkan bertanya kepada semua siswa melalui grup whatshapp. Siapakah yang biasa melaksanakan salat wajib lima waktu secara berjamaah? Ternyata hanya sedikit siswa yang melaksanakannya. Sebagian besar salat sendiri, bahkan ada pula yang tidak melaksanakan.

Baca juga:  Model Tutor Sebaya Tingkatkan Pembelajaran IPS

Kondisi ini memantik guru untuk memanfaatkan Google Form (Goform) sebagai media untuk memberikan motivasi siswa agar lebih bergairah dalam melaksanakan salat berjamaah di rumah, meskipun hanya dengan anggota keluarga sendiri. Gairah diartikan sebagai keinginan yang kuat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Google Form adalah layanan dari Google yang memungkinkan kita untuk membuat survei, tanya jawab dengan fitur formulir online yang bisa dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan.


Awalnya guru membuat soal kuisioner di Google Form, kemudian membagikan link formulir tersebut ke semua siswa melalui whatshapp. Semua siswa diminta membuka link tersebut setelah melaksanakan salat isya, dan menjawab kuisioner yang sudah tersedia, dengan memilih jawaban multiple choice sesuai dengan kenyataan yang mereka lakukan. Jika melaksanakan salat berjamaah maka klik pilihan “ya”, jika sebaliknya maka klik “tidak”. Setelah siswa menjawab lima pertanyaan untuk salat subuh sampai isya, kemudian setiap malam semua siswa melaporkan jawaban yang sudah dipilih tersebut.

Baca juga:  Mengklasifikasikan Makhluk Hidup dengan Picture and Picture

Setelah satu bulan pendidik merekap hasil jawaban siswa, dan hasilnya menunjukkaan bahwa siswa yang melaksanakan salat berjamaah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sekarang mayoritas siswa melaporkan telah melaksanakan salat wajib lima waktu secara berjamaah di rumah. Untuk meminimalisir ketidakjujuran siswa, guru meminta kepada orang tua agar membimbing sekaligus bersama putra-putrinya melaksanakan pengamalan ibadah ini dengan anggota keluarga yang lain. Dengan demikian guru dapat memanfaatkan media Goform untuk meningkatkan ketuntasan tercapainya tujuan pembelajaran materi pembiasaan salat berjamaah pada masa pendemi covid 19.

Oleh:

 Masngud Abdilah, S.Pd.I.

Guru PAI SMP Negeri 2 Somagede

Kec. Somagede Kab. Banyumas