JATENGPOS.CO.ID, SURABAYA – Hati-hati dengan modus pencurian komplotan maling yang menyaru petugas PLN.Nenek Rohmah di Surabaya, mengalami kerugian sekitar 70 juta setelah rumahnya disatroni kawanan pencuri yang mengaku petugas PLN.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Lakarsantri Surabaya, Inspektur Polisi Dua Hadi Ismianto saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis, menyebut korban bernama Rohmah, mengalami kerugian mencapai Rp70 juta, setelah rumahnya disatroni oleh komplotan pencuri.
“Sejumlah pemuda mendatangi rumah korban Kamis (8/2) pagi mengaku sebagai petugas PLN,” katanya.
Korban yang telah berusia 70 tahun tidak menaruh curiga ketika para pemuda itu mengatakan akan mengecek listrik di rumahnya.
Modusnya, Hadi menjelaskan, salah seorang pelaku meminta korban menandatangani surat pengecekan PLN, sementara pelaku lainnya masuk ke seluruh ruangan rumah dengan dalih memeriksa aliran listrik.
Korban baru menyadari yang berkunjung ke rumahnya bukan petugas PLN karena setelah beberapa saat ketika para pemuda itu pergi mendapati ruang kamarnya acak-acakan.
Salah satu ruangan yang acak-acakan adalah kamar cucu korban, lemarinya juga didapati sedang terbuka.
Di dalam lemari itu terdapat sejumlah perihasan emas dan uang tunai senilai Rp21 juta, yang dilaporkan sudah dibawa kabur oleh para pelaku yang mengaku sebagai petugas PLN itu.
“Total kerugian yang dibawa kabur komplotan ini diperkikaran mencapai Rp71 juta,” ucap Hadi.
Polisi sedang melakukan penyelidikan kasus ini setelah siang tadi korban melapor ke Polsek Lakarsantri Surabaya dengan diantar tetangganya.
Hadi mengatakan, jumlah pasti para pelaku dalam komplotan ini masih belum diketahui. “Yang pasti pelaku tidak sendirian, bisa jadi dua orang atau lebih,” katanya. Dia meminta waktu untuk menyelidiki kasus ini. “Di antaranya masih sedang kami selediki apakah para pelaku ini pemain lama atau baru,” ucapnya. (drh/ant)