JATENGPOS.CO.ID, PANDEMI covid-19 tak menghentikan kreatifitas masyarakat dalam menghasilkan pundi – pundi rupiah. Tak terkecuali yang dilakukan kakak beradik pelajar di Kota Semarang ini, Rida Shafa (19) dan Rafif Abrar (16).
Di tengah pembelajaran online yang telah berlangsung selama 1,5 tahun, mahasiswi fakultas hukum Undip dan siswa kelas 3 SMA N 3 Semarang ini menyibukkan diri dengan menciptakan bisnis baru, berupa ‘cold pressed juice’. Tanpa disangka, bisnis baru berlabel Roots Juicery (IG @rootsjuicery.smg) yang digelutinya banyak mendapat respon positif dari masyarakat
“Alhamdulillah.. Meski tergolong baru, peminat ‘cold pressed juice’ sangat banyak. Mungkin juga sesuai momentum, dimana saat pandemi banyak dibutuhkan nutrisi untuk menjaga kesehatan tubuh,” kata Rida, yang juga diamini oleh adiknya, Rafif.
Rida bercerita, semula usahanya berlatar belakang dari tahun 2020 awal. Saat itu, ia mengalami sakit, dimana dokter menyarankan untuk menghindari segala macam makanan yang mengandung bahan pengawet, dan zat-zat tambahan lainnya, termasuk mengurangi gula, mengkonsumsi gluten free dan bahan alami lainnya.
“Singkat cerita, kami sekeluarga ikut merubah pola makan ke arah yang lebih sehat, mengurangi gula dan mengkonsumsi sayuran organik. Dan dari situ pula tercetus ide untuk menjadikan bisnis minuman sehat ini sembari mengisi waktu luang disela sekolah online,” terangnya.
Menurut Rida, beberapa orang masih sering bertanya, memang apa bedanya cold pressed juice dengan jus biasa. Jadi, keduanya sangatlah berbeda, karena cold pressed juice ini dibuat dengan cara khusus untuk menjaga nutrisi yang ada tidak hilang.
“Pada proses pembuatan jus biasa panas oksidasi dari pisau blender membuat sebagian vitamin dan mineral sayur dan buah yang kita gunakan hilang, sedangkan coldpressed juice menggunakan teknik perasan secara perlahan sehingga sangat mengurangi panas dari oksidasi,” ungkapnya.
Adapun aneka macam olahan jus ini terbuat dari buah segar dan sayur organik untuk mencukupi nutrisi tiap harinya. Bahan-bahan yang digunakan juga dipilih secara khusus, dimana sayur organik tersertifikasi dari petani organik di Kopeng, Jawa Tengah dan
buah segar, khususnya apel menggunakan Apel Premium untuk menjaga rasa.
“Jus yang kami buat dijamin tidak ada penambahan air, gula, pengawet, maupun pewarna, sehingga aman dan menyehatkan,” ujarnya.
Rafif menambahkan, jus yang mereka buat mendapatkan respon yang luar biasa, sehingga mereka terus memproduksi dan membuat berbagai varian rasa. Saat ini, sedikitnya ada 10 varian rasa yang kami tawarkan dan dijual dengan harga per satuan maupun paket.
“Untuk harga per satuan botol Rp26.000, dan kami juga menyediakan beberapa paket penjualan dengan varian isi dan harga yang berbeda-beda. Ke depannya akan selalu ada penambahan varian dengan rasa natural yang bersahabat di lidah,” ucapnya.
Rafif menjelaskan, semula model pemasaran dilakukan melalui kerabat-kerabat dekat, kemudian merambah ke Instagram. Dari pemasaran melalui medsos inilah ternyata respon pasarnya luar biasa sekali.
“Alhamdulillah respon pasarnya sangat bagus, bahkan sebagian besar konsumen kami melakukan repeat order. Jadi konsumennya tepat sasaran,” jelasnya.
Disebutkan, modal awal didapat dari meminjam orangtua sebesar Rp 3 juta, yang kemudian digunakan untuk berbelanja bahan baku, botol dan lainnya. Sedangkan alat yang dipakai menggunakan cold pressed juice yang biasa digunakan sehari hari.
“Terbatasnya modal ternyata menjadi kelebihan kami, karena kami harus sering berbelanja bahan baku, karena minim stok, sehingga bahan baku kami selalu fresh,” sebutnya.
Sementara, dengan modal Rp 3 juta ini, omset yang diperoleh saat ini sudah bisa mencapai jutaan rupiah perbulan. Sedangkan dalam waktu dekat, Rida dan Rafif juga akan mulai memproduksi cookies free gluten dan low gluten, serta produksi susu non diary dan alami.(aln)
