Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. . Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung maupun secara tidak langsung. Untuk merangsang minat siswa diperlukan media pembelajaran. Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang logika berpikir dan bernalar. Dalam pembelajaran matematika di SD, agar bahan pengajaran lebih mudah dipahami siswa, diperlukan media pembelajaran yang tepat dan pendukung lainnya.
Berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu (1)media hasil teknologi cetak, (2)media hasil teknologi audio visual, (3)media hasil teknologi komputer, dan (4)media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
Pembelajaran matematika di kelas lima (V) SD terdapat materi operasi hitung pecahan . Yang dimaksud dengan bilangan pecahan dalam matematika adalah bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk a/b (dibaca a per b), dengan bentuk dimana a dan b merupakan bilangan bulat, dan b tidak sama dengan nol. Pecahan merupakan sebuah bilangan yang memiliki pembilang dan penyebut. Media pembelajaran berkaitan dengan pecahan adalah dengan penggunaan puzpen. Puzpen merupakan akronim dari puzzle pecahan. Alat dan bahan untuk membuat puzzle pecahan antara lain kardus bekas, styrofoam, karton, kertas warna, cutter, dan spidol.
Cara pembuatannya buat empat buah persegi ukuran 20 cm x 20 cm pada styrofoam, potong keempat persegi tersebut menggunakan cutter. Buatlah gambar pada keempat persegi tersebut menjadi beberapa bagian. Potong bagian-bagian tersebut menggunakan cutter. Tempelkan kertas warna pada styrofoam yang sudah dipotong-potong. Lapisi kardus dengan karton, tempelkan double tip di setiap ujung kardus yang dilapisi karton. Tempelkan kardus tersebut pada bagian belakang styrofoam.
Menurut Soebachman (2012: 48) puzzle adalah permainan terdiri atas kepingan-kepingan dari suatu gambar tertentu yang dapat melatih kreativitas, keteraturan, dan tingkat konsentrasi. Puzzle pecahan dibagi menjadi empat warna, setiap warna berbeda nilai. Warna kuning ada dua bagian, ungu tiga bagian, biru empat bagian, dan hijau lima bagian. Cara penggunaan puzzle pecahan adalah sebagai berikut:(1)Guru menjelaskan satu persatu dari setiap warna yang telah dibagi menjadi beberapa bagian; (2)Salah satu siswa diminta untuk maju memasangkan, dan (3)Siswa menuliskan nilai pecahan tersebut. Misalnya, warna biru empat bagian. Artinya satu per empat, siswa diminta untuk menjelaskan arti dan hasil pecahan yang dimaksud. Permainan puzzle pecahan dilanjutkan oleh siswa yang lain. Setelah siswa maju bergantian, diharapkan dapat memahami arti pecahan dan operasi hitung pecahan
Kegiatan pembelajaran materi pecahan dengan media puzpen dapat memberikan ruang gerak siswa untuk memahami sebuah konsep. Pembelajaran menggunakan media puzzle pecahan sangat membantu anak untuk (1) meningkatkan daya ingat anak, (2)melatih kesabaran anak, (3)melatih motorik anak, (4)melatih anak mengenal bentuk dasar geometri dan warna, dan (5)melatih keterampilan anak menghitung pecahan.
Puzpen memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Permainan puzpen berperan sebagai penguatan dalam memahami materi operasi hitung pecahan. Siswa mengenal bentuk-bentuk pecahan dan mempunyai keterampilan menghitung operasi pecahan. Dengan menerapkan media pembelajaran puzpen anak lebih aktif dan merasa nyaman. Diharapkan siswa memilki kemampuan cepat dalam memahami materi pecahan. Pembelajaran matematika dengan media puzpen dapat meningkatkan keterampilan menghitung pecahan di sekolah dasar.
Oleh:
SALAMI, S.Pd.SD
Guru SD N Pekacangan, Pituruh, Purworejo