Pembelajaran di masa pandemi seperti saat ini, menuntut kreativitas guru. Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin cepat memberikan pengaruh yang besar dalam bidang pendidikan. Guru saat ini tidak hanya dituntut untuk menguasai sebuah materi pembelajaran, akan tetapi guru juga harus dapat mengemas pembelajaran menjadi pembelajaran yang berinovasi dan tidak menimbulkan kebosanan bagi siswa. Untuk membuat pembelajaran menjadi pembelajaran yang berinovasi seorang guru harus memiliki berbagai ketrampilan diantaranya yaitu ketrampilan dalam memilih model pembelajaran dan ketrampilan dalam memilih serta membuat media pembelajaran yang tepat.
Guru perlu menggunakan media pembelajaran yang menarik. Munadi (2013) mengungkapkan bahwa media dipandang sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Guru boleh menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi, asalkan sesuai dengan karakteristik materi yang akan dipelajari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Sudjana dan Ahmad Rivai (2011) mengungkapkan bahwa ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran yaitu ketepatan dengan tujuan pembelajaran, dukungan terhadap isis pembelajaran, kemudahan untuk memperoleh media, waktu yang digunakan untuk pemakaian media, kesesuaian dengan tingkat berpikir siswa. Pemilihan media pembelajaran yang tepat merupakan salah satu penentu keberhasilan seorang siswa dalam menerima pembelajaran. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saat ini siswa lebih tertarik jika guru mereka menggunakan media yang berbasis teknologi dibandingkan hanya dengan menggunakan media secara manual.
Salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran matematika di kelas V SD Negeri 1 Gunungjati yaitu berbasis whiteboard animation. Media pembelajaran ini sebenarnya merupakan perpaduan antara media komik dengan media interaktif whiteboard animation. Komik awalnya dikenalkan sebagai bahan bacaan untuk kalangan anak-anak yang lebih menonjolkan setiap tokohnya melalui gambar. Akan tetapi, beberapa tahun belakangan ini komik mulai dimanfaatkan oleh pendidik sebagai media pembelajaran. Komik dalam bahasa Yunani berasal dari kata komikos yang berarti bersuka ria atau bercanda. Menurut Will Eisner dalam Colud (2002) komik merupakan salah satu bentuk seni bergambar yang berurutan.
Media white board animation adalah salah satu media pembelajaran yang memanfaatkan tekhnologi. Media ini sering disebut sebagai media video scribe. Media whiteboard animation berupa video interaktif yang didesain berisi tentang materi pelajaran. Pemanfaatan whiteboard animation dalam pembelajaran sangat efektif, hal ini dikarenakan semua konten dalam video merupakan manipulasi dari guru yang disesuaikan dengan karakter siswa dan konten materi yang akan diajarkan. Menurut Wijayanti, R., Hasan, B., & Loganathan, R. K. (2018) media media pembelajaran matematika berbasis whiteboard animation layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran matematika disekolah.
Setelah guru kelas V SD Negeri 1 Gunungjati menggunakan media whiteboard animation dalam pembelajaran Matematika, keaktifan siswa meningkat. Siswa yang mempunyai aktivitas tinggi mencapai 88%. Adapun jenis aktivitas yang dilakukan oleh siswa ketika proses pembelajaran matematika menggunakan media media pembelajaran matematika berbasis whiteboard animation adalah bertanya, berdiskusi dengan teman, mengamati penjelasan guru tentang penggunaan media media pembelajaran matematika berbasis whiteboard animation, dan menceitakan kembali isi media pembelajaran matematika berbasis whiteboard animation. Maka dapat dikatakan media pembelajaran matematika berbasis whiteboard animation layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran matematika di sekolah.
Oleh: Rina Wiyanti, S.Pd
Guru SD Negeri 1 Gunungjati
Kec. Pagedongan Kab. Banjarnegara
