Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid – 19 ) yang belum berakhir sampai saat ini , apalagi untuk daerah daerah yang diberlakukan PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ) yang masih berada pada level 4 tentu tidak mungkin diberlakukan pembelajaran secara Luring (tatap muka ) . Apabila abai dan terus melakukan aktivitas langsung, maka penyebaran virus akan lebih cepat dan membuat banyak korban jiwa. Kegiatan belajar mengajar secara online menjadi solusi di tengah situasi yang sulit ini.
Pembelajaran di masa pandemi Covid – 19 ini membuat peserta didik harus belajar di rumah. Maka pemerintah menetapkan pembelajaran daring dengan tiga versi yaitu daring penuh, daring kombinasi ( gabungan antara daring dan luring ) dan luring ( tatap muka ). Pada masa pandemi ini di SMA tempat kami mengajar, menggunakan model pembelajaran daring penuh melalui aplikasi seperti : WA, Google Classroom, Google Meet, ataupun Zoom. Ada kekurangan dan kelebihan dari masing masing aplikasi tersebut. Setelah menggunakan beberapa aplikasi tersebut diatas maka kami lebih banyak memilih menggunakan aplikasi Google Meet.
Pembelajaran dengan Google Meet diawali dari pembuatan aplikasi Google Meet di perangkat/laptop guru. Link yang sudah ada dibagikan ke peserta didik melalui WA group. Tahap berikutnya adalah penyusunan media juga dibuat semenarik mungkin agar peserta didik merasakan pembelajaran yang berkesan. Dalam hal ini media pembelajaran yang digunakan adalah berupa presentasi Power Point.
Sesuai jadwal yang telah ditentukan, pembelajaranpun berlangsung dengan baik. Peserta didik merasakan suasana pembelajaran yang berbeda dari biasanya. Sudah ada interaksi langsung antara peserta didik dengan pendidik ( guru ). Peserta didik bisa menanyakan langsung hal hal yang tidak diketahui atau belum mengerti saat dijelaskan oleh guru. Semangat yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran terlihat dari jumlah peserta didik yang mau bergabung dan mengikuti pembelajaran sampai selesai.
Google Meet sebagai layanan perangkat untuk pembelajaran menjadi pilihan tepat, karena kemudahan dalam akses dan pengoperasiannya. Kita tidak akan mengalami kesulitan berarti dan langsung bisa menggunakannya secara menyeluruh. Hal inilah yang membuat banyak orang memilih untuk mengaplikasikan Google Meet sebagai perangkat untuk pembelajaran. Sehingga membuat proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Ini akan memberikan kita kesempatan untuk melakukan proses pembelajaran lebih mudah dan penyampaian informasi lebih efektif. Dalam tahap ini setiap orang baik itu peserta didik atau pendidik tidak akan mengalami banyak kendala karena Google Meet telah terintegrasi dengan Google. Kita tidak perlu repot mengunduhnya seperti platform lain. Kita dapat menikmati layanannya secara langsung dari website dan aktivitas pembelajaran dapat langsung dilakukan.
Pada pembelajaran daring yang menggunakan Google Meet sebagai aplikasi pembelajaran memberikan fleksibilitas waktu yang lebih mudah, cepat dan sederhana dalam menentukannya jadwal secara langsung. Hanya cukup terhubung dengan internet maka aktivitas belajar mengajar dapat dilakukan dengan segera. Hal inilah yang membuat pembelajaran daring menjadi lebih optimal dan menarik, karena dapat memenuhi kebutuhan yang diharapkan dan tidak terpengaruh dengan beberapa tempat dan waktu untuk melakukannya.
Pembelajaran secara daring dengan Google Meet membuat siswa jauh lebih aktif dan antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar. Inilah salah satu manfaat besar dari penggunaan Google Meet sebagai media pembelajaran daring dalam memenuhi kebutuhan pendidikan. Proses pembelajaran daring memberikan dampak yang lebih menarik dan membuat pengalaman baru untuk banyak orang. Sulit membayangkan masyarakat saat ini beramai – ramai beralih ke platform pendidikan digital tanpa hadirnya pandemi. Wabah Covid-19 memang memberikan mimpi buruk, tetapi juga menawarkan tantangan baru terutama dalam dunia pendidikan.
Semoga penjelasan lengkap mengenai pemanfaatan Google Meet untuk pembelajaran daring membuka wawasan kita semua untuk menerima gaya hidup baru sebagai masyarakat digital. Masyarakat yang mengharuskan tenaga pendidik dan peserta didik mampu beradaptasi dengan gaya hidup baru belajar secara daring.
Oleh :
Drs. Martaya
Guru Fisika SMA Negeri 1 Wedi Klaten