JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Sejumlah hasil pertanian dan sudah mulai berproduksi merambah ke UMKM di Kabupaten Karanganyar, Wonogiri dan Sragen bakal didorong untuk masuk pasar ekspor. Pasalnya, pasar ekspor dari hasil pertanian Indonesia memiliki potensi besar namun banyak kalangan kesulitan untuk menembusnya.
Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PKB, Luluk Nur Hamidah menjelaskan, potensi ekspor Indonesia paling banyak dari sektor pertanian. Namun masyarakat banyak yang beranggapan itu sulit. Karena dulu itu ekspor terkendala sesuatu yang sangat besar.
“Ekspor ini potensi dan peluangnya besar. Nah ini petani dan penyuluh kita latih. Biasanya biaya pelatihan seperti ini mahal. Kali ini kita selenggarakan gratis dan ilmu serta informasi yang penting ini bakal kita buka aksesnya ke seluruh masyarakat,” jelas Mbak Luluk yang merupakan legislator dapil Jateng IV via zoom meeting dalam Bimtek Petani dan Penyuluh 3 Kabupaten, yakni Karanganyar, Sragen, Wonogiri, kemarin (6/10).
Mbak Luluk juga akan terus membuka jejaring baru di luar negeri untuk dijadikan target sasaran ekspor produk pertanian. Ia menceritakan, setelah dari Washington DC, Amerika, sebagai Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Indonesia – Brazil, ia baru saja bertemu dengan Dubes Brazil, José Amir da Costa Donelles, pertemuan itu membahas sejumlah permasalahan terkait dengan aturan World Trade Organization (WTO) dalam perdagangan antara Indonesia dan Brazil. Ke depan ia berencana menjajaki pasar Brazil sebagai target ekspor.
“Saya kira dengan adanya dialog yang lebih bagus dan kesepahaman tentang pentingnya hubungan antara kedua negara, parlemen bisa melakukan diplomasi untuk bisa membantu pemerintah. Jadi permasalahan bisa dicegah jauh-jauh hari,” ungkapnya. (yas/rit)