Berbagai kesulitan masih saja dialami guru dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Meskipun sudah difasilitasi dengan berbagai aplikasi, seperti google meet yang memungkinkan kegiatan tatap muka secara daring. Namun, hal tersebut dirasa masih kurang, terutama motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Permasalahan yang sering terjadi adalah kemampuan berbahasa siswa masih sangat terbatas, terutama pada penguasaan kosakata. Ini menjadikan keterampilan siswa dalam menyusun kalimat sederhana menjadi terhambat. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi mengajar dan media yang menarik untuk meningkatkan keterlibatan siswa menjadi lebih aktif.
Salah satu alternatif dalam meningkatkan minat belajar siswa yaitu menggunakan media pembelajaran yang sesuai dan menarik. Guru dapat memanfaatkan media pembelajaran berupa kartu kata yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam menyusun kalimat sederhana. Menurut Damayanti (2012: 42) media kartu kata adalah kartu yang berisi huruf-huruf yang membentuk suatu susunan kata tertentu, dan diletakkan secara berurutan sehingga membentuk kalimat sederhana. Melalui penggunaan kartu kata, siswa akan dilibatkan secara aktif dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, sehingga menjadi lebih kreatif.
Media kartu kata juga digunakan Guru Kelas 1 SD Negeri 3 Nolokerto Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal, untuk mengajarkan materi pada Tema 2 Kegemaranku, Subtema 1 Gemar Berolahraga, Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia 3.5 Mengenal kosakata tentang cara memelihara kesehatan melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, dan slogan sederhana) dan/atau eksplorasi lingkungan. Materi ini mengulas tentang kemampuan siswa dalam menyusun/melengkapi kalimat sederhana menggunakan kata yang sesuai.
Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru yaitu dengan membantu siswa mengenali kalimat. Untuk itu guru menunjukkan beberapa gambar aktivitas anak-anak. Kemudian secara bergantian siswa diminta untuk menyampaikan makna gambar tersebut. Guru juga membimbing siswa untuk merangkai kalimat pendek. Ini diperlukan agar siswa bisa memahami makna kalimat secara utuh. Selain itu, siswa akan terbiasa untuk menyampaikan pendapatnya tanpa rasa takut.
Selanjutnya guru menunjukkan kartu kata bertema aktivitas fisik, seperti: berlari, berenang, menendang, dll. Karena pembelajaran secara daring, kartu kata dibuat guru dalam powerpoint. Guru memandu semua siswa untuk mengucapkan masing-masing kartu kata dengan tepat dan jelas. Selain itu, guru juga menunjukkan beberapa foto yang menggambarkan aktivitas tersebut. Hal ini diperlukan untuk memperjelas konsep aktivitas fisik yang dimaksud bagi pemahaman siswa.
Setelah dirasa cukup, guru menunjukkan contoh berupa kalimat rumpang. Siswa diminta bergantian untuk melengkapi kalimat rumpang tersebut menggunakan kata yang terdapat pada kartu kata yang telah disediakan. Guru juga memberikan bimbingan kepada siswa agar memahami maksud kalimat tersebut. Siswa yang belum paham juga diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan,
Pada tahap berikutnya, guru memberikan paragraf pendek yang memuat empat kalimat. Namun, kartu kata yang diberikan guru berjumlah lima. Siswa diminta untuk memilih kartu kata yang tepat sesuai bagian kalimat yang rumpang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyusun kalimat. Guru juga memberikan apresiasi kepada siswa yang sudah menjawab dengan benar.
Pada bagian terakhir pembelajaran, siswa diminta untuk mengembangkan keterampilan menyusun kalimat menggunakan kartu kata. Jika sebelumnya siswa diminta melengkapi kalimat, maka kali ini siswa diminta membuat kalimat menggunakan kata yang terdapat pada kartu kata. Guru juga tidak langsung menunjuk siswa, tetapi mempersilakan siswa yang mampu untuk menerima tantangan tersebut. Dengan cara ini, guru mampu mengidentifikasi siswa yang sudah menguasai materi dengan baik. Selain itu juga mampu melatih keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapatnya.
Oleh: Khumaeroh, S.Pd.
Guru Kelas 1
SD Negeri 3 Nolokerto Kec. Kaliwungu Kab. Kendal