Talut Jalur Bawah Flyover Kretek Ambrol, Lihat Penampakkannya

JATENGPOS.CO.ID. BREBES-  Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Paguyangan pada Sabtu (10/2),  merontokan talud penahan tebing sungai Grengseng hingga mengancam keberadaan akses jalan yang berada di bagian bawah flyover Kretek Desa Taraban, Kecamatan Paguyangan.

Rofik, salah satu warga di sekitar lokasi mengatakan, talut pengaman ambrol sekitar pukul 17.00 WIB, setelah sungai Grengseng mengalami peningkatan debit air. “Arusnya kuat dan deras sekali, menggerus bagian bawah talut sehingga akhirnya ambrol ke dasar sungai,” ungkap Rofik, Minggu (11/2).

Selain mengancam jalan yang merupakan akses warga menuju pasar dan juga beberapa pedukuhan di Desa Taraban, ambruknya talut juga mengancam jaringan listrik PLN dan Telkom. “Selain talut yang ada di sisi barat, arus sungai juga merontokan beberapa titik talut yang ada di sisi timur. Salah satunya tepat di bawah tiang PLN dan Telkom,” jelasnya.

Baca juga:  Jateng Izinkan Salat Id di Zona Hijau dan Kuning

Ambrolnya talut pengaman sungai menyebabkan bagian jalan sangat berbahaya jika dilintasi kendaraan, utamanya roda empat. Sebab badan jalan terlihat menggantung, setelah lapisan tanah di bagian bawah ikut tergerus sungai. Atas dasar kondisi tersebut, warga berinisiatif untuk menutup jalur di bawah flyover tersebut. “Aspalnya mengambang, sementara ini hanya sepeda motor yang bisa melintas. Itu juga harus berhati-hati, karena kondisi jalan membahayakan,” kata Rofik.

iklan

Jalur bawah flyover Kretek ini, setiap harinya dimanfaatkan oleh warga yang bermukim di sana. Selain itu juga merupakan akses menuju pasar Grengseng dan juga Kantor Desa Taraban. Dengan kondisi ini, warga berharap kerusakan dapat segera mendapat penanganan.

Sementara Doni, Satker Binamarga wilayah I Jawa Tengah menyampaikan, dari hasil pengecekan, diketahui kerusakan talut pengaman terjadi sepanjang 22 meter dengan ketinggian 2,5 meter.

Baca juga:  Kemensos Klaim Sudah Percepat Penyaluran Bansos Sejak Awal COVID-19

“Kerusakan diawali dengan tergerusnya lantai dasar sungai, sehingga turut merusak bagian pondasi talut dan akhirnya mengambang lalu ambrol akibat terjangan arus sungai,” terangnya.

Talut di sungai grengseng yang mengalami kerusakan ini, merupakan alur baru. Setelah alur sungai sebelumnya terkena penataan saat dilakukan proses pembangunan flyover Kretek. (pri/ism/jpnn/muz)

iklan