Pandemi covid-19 menjadikan pembelajaran untuk terus bisa berkreasi dan berinovasi dengan teknologi. Dalam prosesnya diperlukan media pembelajaran yang merupakan komponen penting dalam mengembangkan sIstem pengajaran yang berkualitas. Menurut pendapat Sukiman (2012:29), Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.
Tingkat satuan pendidikan SMP mata pelajaran prakarya diarahkan kepada teknologi tepat guna dengan mengganti bahan, bentuk, serta keteknikan (home skill). Istilah prakarya mengandung arti pekerjaan tangan, kecakapan melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan cekat, cepat dan tepat dengan keterampilan tangan. Di SMP Negeri 1 Wonogiri mata pelajaran Prakarya merupakan salah satu mata pelajaran yang termuat di kurikulum 2013, yang dilaksanakan pada kelas VII, VIII dan IX.
Prakarya membatik merupakan materi kelas VII di Kompetensi Dasar (KD) Kerajinan Bahan Tekstil. Materi membatik khususnya di kelas VII B pemahaman membatik mengalami kesulitan, karena penyampaian materinya secara daring dan klasikal yaitu dijelaskan dengan bantuan jobsheet yang di share point, sementara siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. Cara menjelaskan seperti ini kurang memberikan hasil yang optimal, sebab siswa kurang semangat belajar, jenuh dan cenderung pasif. Dari permasalahan tersebut maka perlu adanya media pembelajaran yang efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran namun tetap menarik sehingga siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.
Capaian kompetensi siswa belum tercapai sepenuhnya, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) terutama dalam pembelajaran pengetahuan membatik. Siswa dinyatakan menguasai kompetensi membatik apabila mencapai nilai KKM 75. Bagi siswa yang belum mencapai nilai tersebut harus mengulang (remedial). Kelas VII B mempunyai jumlah siswa 30 dan saat penilaian harian ada 9 siswa pada nilai pengetahuan masih dibawah 75, sedangkan nilai keterampilan keseluruhannya sudah tuntas.
Berdasarkan hasil nilai teori dan praktik siswa yang belum mencapai kompetensi minimal lebih banyak pada aspek pengetahuan, karena pemahaman teori membatik rendah sehingga diperlukan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam mempelajari teori membatik.
Pemanfaatan media pembelajaran cukup banyak terutama dengan perkembangan teknologi saat ini. Adobe flash dapat digunakan sebagai media pembelajaran secara efektif dan efisien dalam mendorong upaya pembaharuan dan pemanfaatan hasil teknologi pendidikan pada proses belajar mengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Adobe flash CS3 profesional merupakan software yang dirancang untuk membuat animasi berbasis vector yang mendukung penyampaian pesan melalui gambar yang bergerak (animation), teks dan suara. Hal ini akan membantu proses pembelajaran secara audio visual dan pandangan siswa akan terfokus pada satu arah.
Program ini tepat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran karena mendukung animasi, gambar, image, teks dan pemrograman” (Pulung Nurtantio dan Arry Maulana Syarif, 2013: 2)., dengan adobe flash siswa juga dapat mengontrol akses halaman pembelajaran, jika pembelajaran berisi lebih dari satu materi atau evaluasi yang sifatnya berjenjang, penyimpanan data materi yang harus dibuka atau dikunci, menyimpan dan memanggil pesan, memberi saran atau solusi dalam belajar.
Dengan metode Pembelajaran menggunakan adobe flash terbukti tingkat kejenuhan teratasi dan pemahaman siswa terhadap pembelajaran teori mata pelajaran prakarya membatik lebih optimal dengan pencapaian nilai siswa tuntas.
Oleh :
Bakti Sofyan, ST., M.Pd
Guru SMP Negeri 1 Wonogiri