JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Musibah menimpa lingkungan pondok pesantren (Ponpes) AT TAQWA Dukuh Pondok RT 03, Desa Sunggingan, Kecamatan Miri, Sragen, Minggu (6/3).
Dua santrinya tenggelam di embung desa setempat hingga meninggal dunia. Diantaranya Pramesta Kailut Centa (15), warga Dukuh Bendo RT 05 Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen dan Aziz Dhika Maulana (16), warga Blangu RT 04, Kecamatan Gesi, Sragen.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, usai sholat subuh para santri kelas 2 SMP ponpes At Taqwa sekitar 20 orang melaksanakan kegiatan extrakulikuler pertanian. Mereka mengerjakan sawah yang berjarak sekitar 500 meter dari pondok.
Kemudian sekitar dua jam kegiatan extrakulikuler selesai. Karena para santri badan maupun pakaiannya kotor tanah, lalu sekitar sepuluh santri membersihkan badan mandi di embung sebelah sawah tersebut.
Ustadz muda Aditya Saputra (20) yang memimpin kegiatan itu sudah memperingatkan agar hati- hati saat mandi di embung, karena licin dan dalam. Tak berselang lama para santri mandi di embung, korban diduga tergelincir ke bagian yang dalam.
Lantaran tak bisa berenang keduanya tenggelam diembung. Kejadian yang diketahui Fahri Alfarizi (15) langsung teriak minta tolong. Warga langsung lakukan pencarian terhadap para korban. Bahkan tim SAR yang cepat datang ikut lakukan pencarian. Kedua korban saat dievakuasi tim SAR akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Tim medis RS Assalam Gemolong dr. Joko Purwanto menjelaskan saat dibawa ke rumah sakit, kedua korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
“Tidak ada tanda- tanda bekas penganiayaan,” papar dr.Joko.
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kapolsek Miri AKP Suyono menjelaskan, meninggalnya kedua korban karena mandi dan bermain di embung tidak bisa berenang sehingga tenggelam.
“Jenazah langsung diserahkan ke keluarga korban masing – masing untuk dikebumika ,” tutur AKP Suyono. (ars)