Pandemi belum berakhir, kasus covid-19, namun demikian pembelajaran sudah bisa dilaksanakan dengan cara PTM Terbatas. Sistem Pembelajaran Tatap Muka Terbatas adalah pembelajaran yang tidak sepenuhnya seperti pada kondisi normal. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan cara kombinasi antara PJJ dengan Tatap Muka
Pembelajaran IPA Kelas VIII C SMP Negeri 1 Giriwoyo di awal semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022, guru memberi materi secara luring dan penugasan secara daring. Materi Ilmu Pengetahuan Alama (IPA) yang diberikan pada kelas VIII adalah Tekanan dan Penerapannya. Terutama Kompetensi Dasar (KD) 8.1., yakni menjelaskan konsep Tekanan,. Pertemuan luring pertama, dari 32 siswa kelas VIII C, hanya 45 persen siswa mendapat nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah, yakni 70. Keaktifan siswa juga baru 50 persen. Hal tersebut memicu penulis untuk mengupayakan penggunaan metode pembelajaran
Pembelajaran di luar kelas (outdoor study) merupakan salah satu metode pembelajaran yang aktifitasnya berlangsung di luar kelas atau sekolah.. Tujuannya adalah melibatkan pengalaman langsung serta memberi semangat petualangan siswa agar lebih akrab terhadap alam lingkungan. Metode pembelajaran di luar kelas merupakan upaya mengajak lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu alam. Siswa diarahkan melakukan aktifitas yang membawa mereka pada perubahan pelaku terhadap lingkungan alam sekitar.
Menurut Vera (2012) pembelajaran di luar kelas merupakan kegiatan belajar antara guru dan siswa, namun tidak dilakukan di dalam kelas tapi diluar kelas atau alam terbuka sebagai kegiatan pembelajaran.
Melihat kondisi siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Giriwoyo mengalami penurunan motivasi belajar materi IPA, maka penulis menerapkan “metode pembelajaran outdoor” ini pada materi Tekanan pada Zat dan Penerapannya.
Ternyata setelah diterapkan pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Giriwoyo mata pelajaran IPA Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022, metode ini dapat meningkatkan motivasi belajar Tekanan pada Zat dan Penerapannya.
Tahapan pembelajaran di luar kelas selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, adalah sebagai berikut :
Tahap pengalaman nyata, tahap awal dalam proses belajar adalah seseorang mampu mengalami suatu kejadian secara nyata. Ia dapat mengamati dan menceritakan peristiwa tekanan pada zat padat, cair dan gas yang dapat di temui dalam kehidupan sehari-hari. Tahap observasi reflektif, tahap ini seseorang makin mampu observatif terhadap peristiwa yang dialami mulai berupaya mencari jawaban dan merefleksikan. Tahap konseptualisasi, tahap mengembangkan teori, konsep dan prosedur tentang objek penelitiannya. Tahap implementasi, eksperimentasi secara aktif, mampu mengaplikasi konsep, teori dan aturan ke situasi nyata, mampu memecahkan masalah yang dihadapainya.
Siswa belajar di alam ini dilaksanakan di rumah selama Kegiatan PJJ. Siswa melakukan percobaan dan pengamatan sesuai LKPD Guru dan siswa terlibat aktif dalam pembahasan dan pemantauan selama kegiatan tugas percobaan siswa.
Setelah kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. siswa masuk ke sekolah bersama guru melakukan diskusi dari berbagai hasil pengamatan siswa. Setelah itu di laksanakan refleksi dan menyimpulkan hasil percobaan/pengamatan
Metode Outdoor Study berdampak positif. Siswa lebih termotivasi aktif belajar IPA. Dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa. Dari 32 siswa kelas VIII C, yang aktif menjadi 90 persen. Nilai pengetahuan dari evaluasi, 85 persen siswa nilainya di atas KKM. Kesimpulannya, metode Outdoor Study di masa pandemi dapat meningkatkan motivasi belajar IPA sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Oleh :
Wenty Rahayu, S. Pd.
Guru SMP Negeri 1 Giriwoyo
Kabupaten Wonogiri