Cukup Dua Syarat jadi Gubernur Jateng

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pilkada bukan semata-mata pesta demokrasi. Akan tetapi merupakan seleksi terbuka antar personil yangn memiliki jam terbang termasuk dalam otoritas fiskal.

“Artinya orangnya harus mumpuni untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus piawai mengalokasikan anggaran yang ujungnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah,’’ kata Ketua Barisan Muda PAN DPW Jawa Tengah Aria Ganna Henryanto melalui siaran persnya kepada Jateng Pos, Selasa (6/3).

Wasekjen DPW PAN Jateng itu mengatakan, BM PAN Jawa Tengah memandang figur yang tepat untuk memimpin cukup memenuhi dua syarat wajib. Syarat itu adalah, figur bersih yang tidak terbebani rekam jejak kasus korupsi, dan mempunyai kemampuan merancang, merencanakan dan melaksanakan anggaran pembangunan yang output programnya pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Jawa Tengah.

Baca juga:  Tiara Puspita, S.H Legislator Muda Berani Bicara di Hadapan Mahasiswa

Seiring garis partai untuk menyosialisasikan Pak Dirman – Mbak Ida, BM PAN Jateng akan secara simultan mengkampanyekan edukasi politik bagi pemilih pemula atau kaum muda. “Di tengah maraknya politik uang dan politik pencitraan, edukasi politik menjadi penting. Jangan sampai substansi pemilukada Jawa Tengah ini tenggelam ditelan gimmick-gimmick politik,’’ ujarnya.

iklan

BM PAN menegaskan sikapnya untuk menghindari politik pencitraan. Apalagi, sejumlah kondisi faktual ekonomi Jateng masih menunjukkan fakta antara lain, angka pengangguran provinsi Jateng menyumbang 10,84 % dari total pengangguran nasional.

Angka pengangguran mengalami peningkatan pada Februari 2017 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (tercatat sebanyak 0,76 juta orang, lbh tinggi dibandingkan Februari 2016 sebesar 0,75 juta orang).

Baca juga:  IMM Ingin Cagub Bisa Berantas Togel

Selain itu, tercatat tingkat kemiskinan pada Maret 2017 sebanyak 4,45 juta jiwa. Secara keseluruhan, Provinsi Jawa Tengah berkontribusi pada 16,03% dari 27,7 juta jiwa penduduk miskin nasional ; c) Jawa Tengah hanya mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,18% (yoy) pada triwulan II 2017, masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Kawasan Jawa sebesar 5,41% (yoy).

“BM PAN Jawa Tengah tidak butuh gubernur yang banyak omong tapi bukti berkata lain. BM PAN Jawa Tengah memegang prinsip kearifan lokal Jawa Tengah : Gubernur yang Sepi ing Pamrih, Rame ing Gawe,” tandas Aria. (drh/udi)

iklan