Laksmi ART BATIK Edukasi UMKM Kreatif

EDUKASI: Christina Riyastuti, S.Pd (tengah) memberikan edukasi cara membatik tradisional khas Semarangan kepada wisatawan di Kampoeng Jadhoel, Kampung Batik Semarang. FOTO : DOK/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Industri pariwisata di Kota Semarang semakin tumbuh beragam, tidak sekedar menjadi jujugan wisatawan menikmati ragam keunikan, tapi sekaligus mendapatkan pelatihan kerajinan kreatif yang ditawarkan.

Seperti yang dapat ditemukan di Kampung Batik yang sudah menjadi salah satu ikon tempat wisata Kota Semarang yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Christina Riyastuti, S.Pd, salah satu pengelola industri pariwisata bidang fashion khusus batik menawarkan gerai “Laksmi ART BATIK” di Kampoeng Jadhoel, Kampung Batik Semarang. Christina memgatakan, pariwisata maju juga diikuti dengan pengembangan UMKM kreatif.

“Sejak tahun 2009, saya terus fokus mengembangkan edukasi membatik kepada masyarakat baik generasi tua atau untuk generasi muda. Nah, seiring waktu berjalan konsistensi tersebut  berbuah hasil yang cukup positif dengan berkembangnya pariwisata khususnya di Kota Semarang,” ujarnya.


Baca juga:  Mahasiswa Unnes Tuntut Transparansi Keuangan Kampus

Tidak saja memberikan edukasi cara membatik tradisional dan modern kepada masyarakat. Kehadiran Laksmi ART BATIK juga mampu menjadi bagian bisnis industri pariwisata.

“Ya, sejak tahun 2016 saya kembangkan kemampuan dalam bingkai Laksmi ART BATIK untuk menjadi salah satu UMKM kreatif yang mampu memenuhi kebutuhan fashion untuk masyarakat dan konsep yang kami jalankan berhasil dan berjalan positif,” terangnya.

Menyediakan ragam batik khas kreasi semarangan dari batik tulis, batik cap pakem (parang dan kawung) ragam warna serta batik lukis. Laksmi ART BATIK, kini menjadi salah satu ikon industri pariwisata bidang fashion.

“Tidak semudah membalikan telapak tangan, konsistensi dan inovasi terus kami lakukan untuk mengimbangi geliat pengembangan industri pariwisata. UMKM kreatif harus mampu berjalan seirama dengan kemajuan industri pariwisata yang didukung oleh pemerintah kota Semarang,” tutup Christina Riyastuti.

Baca juga:  Ratusan Karyawan Tossa Unjuk Rasa, Ini Tuntutannya...

Kampung Batik Semarang banyak dikunjungi para pejabat diantaranya kepala daerah, Kemenparekraf dan para petinggi stakeholder pariwisata. Adalah salah satu cerminan pengembangan UMKM Kreatif bidang fashion yang dikembangkan di Kampung Batik Semarang. (biz/ucl/muz)