JATENGPOS.CO.ID. SRAGEN– Sedikitnya ada 27 kasus yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia akibat serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sragen dalam dua bulan terakhir. Kendati menurun dibanding sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen melakukan sejumlah antisipasi.
Selain melakukan sosialisasi dan pencegahan, DKK juga terus melakukan upaya pembinaan langsung kepada masyarakat. Salah satunya dengan pengecekan tempat penyimpanan air dan kamar mandi.
Kepala Dinkes Sragen Hargiyanto mengatakan, selama musim penghujan, sejumlah kegiatan Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN) terus dilakukan. Salah satunya upaya antisipasi penyebaran DBD di Kabupaten Sragen, dengan pemberian abate di dinilai sebagai sarang nyamuk.
“Pemberian abate sendiri dilakukan secara gratis. Sehingga bila ada pihak yang mengaku menjual abate ditolak saja. Karena warga yang menginginkannya tinggal lapor ke puskemas terdekat bisa mendapat secara gratis,” papar Hargiyanto, Senin (12/3).
Menurut Hargiyanto, sebenarnya endemis DB di Sragen terus menurun setiap tahunnya. Untuk tahun 2016 ada 72 desa yang rawan endemis, namun tahun 2017 menurun tinggal 51 desa. Sehingga permintaan fogging sendiri juga menurun.
”Kegiatan PSN sangat ambuh untuk mencegah penyebaran DB. Pihaknya berharap kegiatan PSN ini dapat merangsang masyarakat untuk melakukan PSN secara mandiri. Artinya secara intensif masyarakat melakukan kegiatan PSN di lingkungan rumah masing-masing,” ujarnya.
Ditambahkan Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinkes Sragen Sumiyati, kasus DBD di Sragen setiap tahun terbilang menurun. Untuk tahun 2016 terdapat 875 kasus yang mengakibatkan lima orang meninggal.
Lantas di tahun 2017 terjadi penurunan mencapai 600 persen, karena hanya terdapat 140 kasus, tanpa ada korban jiwa. Untuk mengantisipasi DBD, selain menerjunkan tim khusus PSN, Dinkes Sragen juga menggandeng warga masyarakat.
Diungkapkannya cara PSN juga tidak terlalu rumit. Yakni melakukan langkah 3 M, yakni menguras, menutup dan mengubur benda-benda yang bisa dijadikan sarang nyamuk. (ars/saf/muz)