JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Banjir yang melanda di sejumlah titik Kota Semarang membuat arus lalu lintas dari Jalan Soekarno Hatta menuju Pedurungan dan sebaliknya pada Sabtu (31/12) lalu sempat terhambat.
Genangan air setinggi 50 sentimeter atau mencapai sekitar lutut dan pusar orang dewasa itu tampak di bawah jembatan tol dekat Universitas Semarang (USM). Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh warga setempat untuk mencari keuntungan dadakan.
Pantauan di lokasi, sejumlah pengendara motor dan mobil yang hendak melintas di wilayah itu terpaksa menghentikan lajunya. Bahkan ada juga yang nekat tetap dinyalakan kendaraannya hingga akhirnya mogok di lokasi banjir.
Ada pula mobil nekat melintas pun mengalami hal serupa, yakni mogo tepat di bawah jembatan tol USM. Akan tetapi banyak warga setempat yang menawarkan jasa ojek apung kepada para pengendara motor agar bisa melintasi genangan air.
Salah satunya Wawan Swandono, warga Kelurahan Siwalan Kecamatan Gayamsari memanfaatkan gerobak untuk dijadikan ojek apung. Sekali mengangkut, ia bersama teman-temannya hanya dipatok Rp 15 ribu.
“Dari pagi mas, saya bersama teman-teman inisiatif untuk ojek apung. Daripada dandan (servis), mending pakai ojek kami, cuma Rp 15 ribu, “ujar Wawan Swandono. Saat ditanya sejak pagi hingga sore ini apakah sudah mendapatkan penghasilan, Wawan mengaku belum dihitung hasil ojek apung ini.
“Enggak tahu mas, belum tak hitung, ” ucapnya. Dalam kesempatan ini, wartawan Indoraya. news mencoba naik ojek apung yang didorong oleh Wawan bersama 5 rekan lainnya. Pelayanan mereka pun sangat santun dan ramah, bahkan acapkali mereka juga bercerita tentang banjir yang kerap kali melanda di wilayah tersebut. (sgt)