Pembelajaran merupakan proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar yang ada pada suatu lingkungan belajar.Dengan tujuan agar terjadi proses memperoleh pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta membentuk sikap dan kepercayaan siswa, sehingga dapat belajar dengan baik.Kenyataan umum yang terjadi di kelas 6 SD N Ringinanom 1 menunjukan bahwa sebagian besar siswa belum termotivasi untuk bisa belajar dengan baik danbelum semangat terutama pada materi IPS.Siswa terlihat bosan dan mengantuk saat guru memberikan penjelasan materi.Sebagian besar siswa hanya mendengar dan mencatat materi yang diberikan, bahkan beberapa siswa terlihat mengantuk di kelas.Sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa kurang memuaskan,karena siswa malas menghafal materi dan juga guru belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas 6 SDN Ringinanom 1, terutama dalam pembelajaran IPS agar lebih menyenangkan, aktif dan kreatif diperlukan model pembelajaran yang mengedepankan aktivitas yang menyenangkan siswa di kelas, sehingga bisa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.Salah satunya yaitu dengan menggunakan model Role Playing atau metode bermain peran.Tujuan dari model Role Playing yaitu mengajarkan tentang empati pada siswa.Dengan bermain peran,siswa bisa menyelami perasaan dan sikap yang ditunjukkan orang lain,memahami dan peduli terhadap tujuan yang diperankan yang mungkin berbeda dengan karakteristik dirinya.Apabila metode ini dilakukan dengan baik oleh guru tentunya akan mempermudah guru dalam proses pembelajaran, selain memberi motivasi belajar kepada siswa tentunya siswa akan memahami betapa pentingnya pelajaran IPS.Dalam metode Role Playing ini siswa terlibat langsung dengan memerankan tokoh yang sesuai dengan materi, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator.Menurut Fatmawati (2015 ) Role Playing adalah model pembelajaran yang menuntut siswa untuk mempertunjukkan sebuah karakter peran yang berdasar pada skenario yang sudah diciptakan.Misi utama dari Role Playing adalah agar mencapai kompetensi dasar yang sudah ditetapkan dalam pembelajaran.Menurut Miftahul A’la (2011:93 ) metode pembelajaran Role Playing memiliki kelebihan yaitu melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi dan mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam kerjasama, kelebihan lainnya yaitu guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan,Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.Kelemahan metode Role Playing yaitu memerlukan waktu yang yang panjang,memerlukan kreatifitas yang daya kreasi yang tinggi dari guru maupun siswa.Maka dari itu guru sebaiknya memahami betul langkah-langkah dalam penerapan metode Role Playing.
Langkah-langkah penggunaan Role Playing dalam pembelajaran IPS kelas VI materi Peristiwa Proklamasi yaitu guru dan siswa menyiapkan bahan belajar sesuai topik yang akan dibahas.Selanjutnya siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menjadi pemeran dan pengamat.Setelah itu guru dan siswa mengidentifikasi dan menetapkan peran-peran yang akan di tampilkan.Kemudian guru membantu siswa dalam melaksanakan permainan peran.Setelah selesai guru dan siswa melakukan penilaian terhadap proses pelaksanaan.Langkah terakhir yaitu pengambilan kesimpulan tentang peran yang dimainkan pada materi Peristiwa Proklamasi.
Setelah diterapkannya model pembelajaran Role Playing pada Materi Peristiwa Proklamasi di kelas 6 B SDN Ringinanom 1,siswa sangat termotivasi dan lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas.Mereka dapat mengikuti dan memahami materi dengan baik.Semua siswa aktif melaksanakan tugasnya.Hal ini terlihat dari adanya peningkatan hasil belajar yang diharapkan.Tidak ada siswa yang nilainya di bawah KKM yang telah ditetapkan.
EKA RAHAYU,S.Pd.SD
SD N Ringinanom 1 Kec.Tempuran
Kab.Magelang