Asyiknya Belajar Rangkaian Listrik dengan Metode Demontrasi

SANATUN, S.Pd.SD

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sebisa mungkin didasarkan pada pendekatan empirik dengan asumsi bahwa alam raya ini dapat dipelajari, dipahami, dan dijelaskan yang tidak semata-mata bergantung pada metode kausalitas tetapi melalui proses tertentu, misal observasi, eksperimen, dan analisis rasional. Dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya diberikan pengetahuan saja atau menghafal fakta, namun pembelajaran IPA didasarkan pada prinsip-prinsip dan proses yang dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA. Melalui kegiatan-kegiatan pengamatan langsung dan penemuan siswa dituntut untuk aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari gejala-gejala alam, serta melatih sikap obyektif dan jujur dalam melahirkan penemuan baru.

Kenyataan seperti ini juga terjadi pada pembelajaran IPA di kelas VI SD Negeri 01 Mulyoharjo. Berdasarkan hasil ulangan formatif yang dilaksanakan setelah pembelajaran IPA kompetensi dasar “ 3.4 Mengidentifikasi komponen-komponen listrik dan fungsinya dalam rangkaian listrik sederhana”, dapat diketahui bahwa ketuntasan klasikal belum dapat dikatakan berhasil. Ketuntasan siswa hanya mencapai 65% dari 20 siswa. Hasil pembelajaran dari rangkaian listrik tidak tercapai karena pembelajaran yang dilakukan hanya dipatokkan di buku paket dari beberapa masalah yang dialami siswa maka perlu menggunakan metode yang tepat.

Baca juga:  TTW Tingkatkan Pemahaman Konsep IPA

Rangkaian listrik adalah suatu hubungan sumber dengan alat-alat listrik lainnya yang mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Alat-alat listrik yang sering digunakan dalam rangkaian listrik sederhana adalah sekelar dan lampu. Sekelar adalah alat alat listrik yang berfungsi menghubungkan dan memutuskan arus listrik. Berdasarkan susunan hubungan alat-alat listrik, maka rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran.

Dalam sebuah proses pembelajaran, seorang pengajar memiliki cara tersendiri dalam melakukan pembelajaran. Tidak mungkin seorang guru melakukan proses pembelajaran tanpa dasar yang jelas dan tersistematis. Tentu ada patokan-patokan yang harus dipenuhi atau dipatuhi dalam melakukan sebuah pembelajaran supaya tujuan yang diharapkan terpenuhi. Menurut Hevert Bisni (1968) yang dimaksud metode adalah teknik-teknik yang digeneralisasikan dengan baik agar dapat diterima atau dapat diterapkan secara sama dalam sebuah praktek, atau bidang disiplin dan praktek. Lebih dalam lagi menurut Hidayat (1990;60) kata metode berasal dari Bahasa yunani, methodos yang berarti jalan atau cara. Jalan atau cara yang dimaksud disini adalah sebuah upaya atau usaha dalam meraih sesuatu yang diinginkan. Sangat penting penggunaan metode dalam pembelajaran membuat pengajar harus pintar-pintar dalam menentukan metode manakah yang sesuai dengan kondisi kelas. Kali ini guru dalam mengajar komponen listrik sederhana menggunakan Metode Demonstrasi.

iklan
Baca juga:  CIRC Tingkatkan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi

Berdasarkan pendapat Daryanto (2009;403), Metode Demontrasi adalah cara menyajikan bahan pembelajaran dengan menampilkan atau memperagakan kepada peserta didik yang sering disertai penjelasan secara lisan. Menurut Sanjaya, W (2006;152) menguraikan bahwa metode demonstrasi merupakan metode dalam pembelajaran dengan menunjukkan kepada siswa tentang proses situasi, maupun tiruan. Dengan metode ini siswa dapat dengan lebih mudah menerima materi karena lebih konkret. Menurut Muhibbin Syah, 2000 Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau meteri yang sedang disajikan. Jadi Metode Demontrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar.

Baca juga:  Guru Sebagai Motivasi Hidup

Dengan Penggunaan Metode Demontrasi ini minat belajar siswa meningkat dengan ditunjukkannya hasil belajar siswa yang megalami penigkatan yaitu mencapai 97% dari 20 siswa.

Oleh

SANATUN, S.Pd.SD

Guru SDN 01 Mulyoharjo Kec. Pemalang Kab. Pemalang

iklan