Kerajinan Limbah Plastik Tingkatkan Kreativitas Siswa Dalam Implementasi P5 Kurikulum Merdeka

Laylla Suswanti, S.Pd

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi salah satu tema Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022-2023 yang sudah mulai diterapkan. Begitupun di instansi kami, SMP Negeri 1 Pedan telah menerapkan Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah untuk jenjang kelas VII. Tujuan diterapkannya P5 yaitu agar bisa mendampingi siswa-siswi dalam menjalankan Kurikulum Merdeka dengan harapan output yang dihasilkan lebih baik daripada kurikulum sebelumnya. Lantas apa itu P5 dan bagaimana contoh topik penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila? Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yag disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. P5 dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila. Pelaksanaan P5 ini dirancang secara terpisah dari intrakurikuler dan  dilakukan secara fleksibel, dari segi tujuan, muatan, kegiatan, serta waktu pelaksanaan.

Kompetensi yang diperoleh siswa dari pelaksanaan P5 ini bisa melalui alur/tahapan dari model pembelajaran Project Based Learning yang dihubungkan pada Kompetensi Abad 21 yaitu  4C: creative (berpikir kreatif), collaborative (bekerja sama), communication (berkomunikasi), dan critical (berpikir kritis).  Menurut Edutopia, pembelajaran berbasis projek adalah pendekatan kelas yang dinamis di mana peserta didik secara aktif mengeksplorasi masalah dan tantangan dunia nyata untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam (Guru Berto, 2022). Sedangkan pendekatannya adalah Saintifik sesuai dengan dimensi enam profil pelajar Pancasila, yakni sebagaimana yang disebutkan di website resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi antara lain: Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, Berkebinekaan global, Gotong-royong, Mandiri, Bernalar kritis, dan Kreatif. Untuk mencapai keenam profil pelajar Pancasila tersebut, topik yang ditentukan menyesuaikan kondisi dan potensi lokal yang dimiliki oleh sekolah.  Setiap projek profil yang akan diimplementasikan di satuan pendidikan dikonsep dalam format projek, seperti contoh pengolahan limbah organik dan non-organik (khususnya sampah plastik), membuat berbagai olahan aneka makanan dari bahan dasar tempe, pengolahan produk  minuman herbal dari bahan empon-empon, dan lain sebagainya.

Baca juga:  Spiritual Teaching Obat Mujarab Generasi Baper

Implementasi P5 yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pedan Kabupaten Klaten pada tanggal 21 hingga 26 November 2022 mengambil 3 tema yaitu : Kewirausahaan, Kearifan Lokal dan Gaya Hidup Berkelanjutan. Sesuai pendampingan yang saya lakukan, saya mengangkat tema yang ke 3 yakni gaya hidup berkelanjutan dengan mengambil topik projek “Hidup Sehat Dengan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle)”. Relevansi antara tema dengan topik projek adalah : Dengan memanfaatkan limbah yang berasal dari lingkungan sekitar (limbah plastik ) dapat menghasilkan karya inovatif yang bernilai ekonomis.  Program ini dilaksanakan dengan berkolaborasi antara mata pelajaran IPA yang dihubungkan dengan proses pembuatan produk, IPS berhubungan dengan peningkatan nilai ekonomis pada produk yang dihasilkan, agama berhubungan dengan keimanan (cinta lingkungan dan ramah lingkungan), dan Seni Budaya berhubungan  dengan keindahan dan kreatifitas produk.

Baca juga:  Membentuk Karakter Lewat Membaca Narrative Text

Hidup sehat bisa dimulai dari lingkungan sekitar yang sehat. Produk sampah yang minim, tentu berdampak positif pada lingkungan. Sehingga, lingkungan menjadi sehat secara alami, dan tentu jadi salah satu cara hidup sehat yang baik. Kerusakan lingkungan dapat terjadi bisa dikarenakan dari sampah sampah yang dibiarkan menumpuk dan tidak dapat sepenuhnya diolah oleh manusia.  Adapun jenis sampah  yang paling banyak dihasilkan di sebuah sekolah adalah sampah kertas dan sampah plastik. Untuk mengurangi limbah sampah bisa kita lakukan pengolahan sampah dengan 3R yaitu: reduce (mengurangi), Reuse (memakai kembali) dan recycle (mendaur ulang). Projek yang dilakukan adalah dengan membuat kerajinan bunga dan sandal dari bahan plastik bekas minuman maupun tas kresek. Cara ini ternyata dapat meningkatkan kreativitas siswa sebagai implementasi P5 dalam pembelajaran kurikulum merdeka. Setelah mengikuti projek ini diharapkan : menumbuhkan kesadaran siswa  terhadap kebersihan lingkungan, mengurangi jumlah limbah  plastik dan kertas, mempelajari proses pembuatan produk inovatif dari limbah plastik dan kertas, serta siswa mampu menghasilkan karya inovatif yang bermanfaat dan bernilai ekonomi yang berasal dari limbah plastik yang ada di sekitarnya.


Baca juga:  Binggung Mau Kemana Setelah Lulus?

 

Oleh: Laylla Suswanti, S.Pd

Guru IPS SMP Negeri 1 Pedan