JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Perum BULOG Jawa Tengah menyiapkan 1,008 juta liter Minyak Kita untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang puasa dan Lebaran. Minyak goreng kualitas medium tersebut telah diterima secara bertahap dari distributor dan disimpan di gudang-gudang BULOG.
Pimpinan Wilayah Perum BULOG Jawa Tengah, Akhmad Kholisun mengatakan, dari pesanan 1,008 juta liter, saat ini sudah terkirim 18.000 liter. Adapun pengiriman minyak goreng akan dilakukan setiap pekan, dan diharapkan sebelum bulan puasa semuanya sudah tersalurkan.
“Dari pesanan 1,008 juta liter, baru terkirim 18.000 liter, dan sisanya akan dikirim bertahap. Di luar pesanan itu, kalau secara keseluruhan sebenarnya stok minyak goreng yang dimiliki di gudang BULOG Jateng saat ini ada 96.000 liter,” katanya, disela pantauan stok minyak goreng, di Gudang Bulog Tambakaji Semarang, Rabu (15/2/2023).
Dijelaskan, pesanan 1,008 juta liter Minyak Kita akan dibagi untuk empat cabang di wilayah BULOG Jateng, mulai dari Subdivre Semarang, Pati, Surakarta dan Pekalongan. Dengan adanya intervensi dari BULOG ini, diharapkan kebutuhan minyak goreng di masyarakat akan terpenuhi dan harga terkendali.
“Minyak goreng ini sumbernya dari PT Berkah Emas Sumber Terang (BEST) dan dari PT Kusuma Mukti Remaja (KMR). Dan kita juga sedang penjajagan bersama Disperindag Jateng untuk mendapatkan minyak goreng dari PT Dagangan Karya Indonesia (DKI). Namun untuk jumlahnya belum dapat angka yang fix,” jelasnya.
Akhmad menuturkan, untuk pemasaran minyak goreng ke masyarakat, BULOG Jateng akan mendistribusikan komoditas tersebut melalui Rumah Pangan Kita (RPK), operasi pasar, serta penjualan langsung ke konsumen. Sedangkan harga untuk minyak goreng medium itu maksimal sesuai harga eceran tertinggi (HET), sebesar Rp14 ribu per liter.
“Kita biasanya jual ke RPK itu sekitar Rp12 ribu sampai Rp13 ribu per liter. Kalau RPK nanti maksimal jualnya sesuai HET,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Satgas Pangan Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto menambahkan, persediaan minyak goreng jenis curah di Jateng saat ini sudah mencapai 7.000 ton. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan sebanyak 2.224 ton.
“Kebutuhan minyak goreng masyarakat di Jateng sendiri untuk minyak goreng kemasan sebanyak 566 ton per hari. Dengan begitu, ketersediaan minyak goreng jenis Minyak Kita selama ini masih belum bisa mencukupi,” imbuhnya.
Menurut Rosyid, di tengah kenaika harga minyak goreng, kini masyarakat yang biasa menggunakan minyak goreng premium mulai beralih ke Minyak Kita. Demikian juga yang dulu beli minyak goreng curah, sekarang beralih pakai Minyak Kita.
“Jadi di masyarakat ini memang ada pergeseran konsumsi minyak goreng juga. Sehingga antara ketersediaan dan permintaan minyak goreng kualitas medium ini akhirnya tidak seimbang,” ungkap Rosyid.
Rosyid pun menegaskan, Polda Jateng akan terus mengawal dan mengawasi pendistribusian minyak goreng medium jenis Minyak Kita di pasaran agar tidak terjadi penimbunan maupun penyimpangan.(aln)