Metode Matematika Gasing Tidak Bikin Pusing

Eko Ambar Setyo Rini, S.Pd

Matematika adalah ilmu yang membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran, kumpulan sistem, struktur dan alat. Matematika di sekolah dasar berusaha untuk menyajikan materi yang sesuai dengan karakteristik matematika yaitu berorientasi kepada kepentingan pendidikan serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru yang menggunakan metode konvensional dalam mengajarkan matematika termasuk pada materi keliling bangun datar. Menurut Heruman (2007:87), pengenalan berbagai bentuk bangun datar bukan merupakan topik yang terlalu sulit diajarkan, hanya saja selama ini guru sering kali kurang memperhatikan batasan-batasan sejauh mana materi yang perlu diberikan kepada peserta didik.

Hal serupa terjadi juga pada kelas III Semester 2 Kelas III SD Negeri 4 Ledokdawan. Diketahui bahwa hasil test evaluasi yang dilakukan oleh guru banyak peserta didik yang nilai dibawah KKM sebesar 70. Dari data awal yang telah didapatkan, maka dapat ditarik kesimpulan jika mayoritas peserta didik mengalami kesulitan dalam menerima konsep matematika yang abstrak. Hal tersebut, mengakibatkan rendahnya minat peserta didik terhadap mata pelajaran matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut akan diterapkan metode matematika GAmpang, aSyIk, dan menyenaNGkan (Gasing). Metode matematika gasing merupakan salah satu upaya yang dapat ditempuh guru dalam mengajarkan materi keliling bangun datar kepada peserta didik sehingga dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar matematika.

Baca juga:  Tutor Sebaya Tingkatkan Kemampuan Membaca Al Qur’an

Metode matematika gasing merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Yohanes Surya (2011:1) dan menjelaskan pula, bahwa metode matematika gasing merupakan suatu metode belajar matematika dengan menggunakan cara yang lebih sederhana dan dipadukan dengan pendekatan logika dan meminimalisir penggunaan rumus serta menekankan kepada suatu pembelajaran yang berupa kegiatan eksplorasi nyata (konkret) dari materi-materi yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Dipertegas oleh Surya (2011:1) bahwa prinsip dasar dalam metode matematika gasing yaitu peserta didik belajar matematika dari konsep yang termudah hingga tersulit. Kegiatan menghitung lebih banyak dilakukan di luar kepala (mencongak) dengan pemberian latihan secara terus menerus (drill). Pemberian penguatan dengan pemberian pujian dilakukan oleh guru sesering mungkin ketika peserta didik mampu menghitung.

Baca juga:  Layanan Bimbingan Kelompok Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa SMA

Langkah pembelajaran dengan menerapkan metode matematika gasing meliputi 1) Tahap pertama dialog sederhana. Pelaksanaan pembelajaran penting adanya sebuah interaksi yang dapat memunculkan S (stimulus) dan R (respon) agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2) Tahap kedua berimajinasi atau berfantasi. Guru membantu peserta didik untuk berimajinasi atau berfantasi dengan membahas kejadian-kejadian di kehidupan nyata. 3) Tahap ketiga menyajikan contoh-contoh soal yang relevan. Bertujuan supaya peserta didik berlatih menggunakan logika sederhana sehingga mempertegas kemampuan penguasaan matematika peserta didik. 4) Tahap keempat menyajikan materi secara mendalam. Peserta didik mulai mampu untuk mengetahui fenomena-fenomena apa saja yang dibahas dalam materi matematika yang sedang dipelajari dengan pemberian makna pada setiap soal-soal yang telah disajikan pada tahap sebelumnya. 5) Tahap kelima memberikan variasi soal. Dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik.

iklan
Baca juga:  Pemanfaatan Aplikasi Alat Ukur Smartphone pada Efek Doppler

Pembelajaran dengan metode matematika gasing sangat cocok diterapkan di kelas III SD. Pada proses pembelajaran mengajak peserta didik untuk terlibat aktif . Selain itu pembelajaran lebih berpusat kepada peserta didik, sehingga menghilangkan kebosanan serta berdampak pada meningkatnya minat peserta didik untuk belajar matematika dengan hasil belajar yang maksimal.

Eko Ambar Setyo Rini, S.Pd

 Guru Kelas III SD Negeri 4 Ledokdawan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan

iklan