Siswa mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) berarti siswa sedang belajar dengan lebih cermat tentang fenomena yang terjadi di sekitarnya. Umumnya siswa mengalami kesulitan mempelajari IPAS, jika fenomena alam atau sosial yang terjadi di sekitar siswa tersebut tidak nampak nyata oleh siswa.
Salah satu muatan pelajaran IPAS Fase B kelas IV Semester 1 di SD Negeri Tlilir yang telah menggunakan Kurikulum Merdeka pada tujuan pembelajaran mendeskripsikan proses fotosintesis dan mengaitkan pentingnya proses ini bagi makhluk hidup mengalami kendala dalam proses pembelajarannya. Hasil belajar siswa pada materi ini rendah, setelah diidentifikasi banyak siswa yang pasif dalam pembelajaran juga kesulitan memahami konsep fotosintesis yang memang tidak nampak secara nyata prosesnya di alam. Artinya siswa membutuhkan sarana pendukung proses pembelajaran agar siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan baik.
Salah satu satu cara yang bisa dilakukan guru adalah penggunaan media belajar, sebagai jembatan komunikasi dari guru untuk menyampaikan konsep materi pada siswa. Dalam kondisi pembelajaran yang misskonsepsi seperti ini, media pembelajaran sangat mutlak diperlukan. Arief Sardiman (2009: 9) memaknai media sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Proses fotosintesis tentu tidak bisa dihadirkan secara langsung di dalam kelas, sebagai alternatifnya guru menggunakan gambar sebagai media belajarnya. Di sekolah kami SD Negeri Tlilir, media gambar yang dimaksud belum ada, maka guru merancang gambar yang didalamnya memuat bagian tumbuhan dan unsur dalam proses fotosintesis. Gambar yang dirancang ini, menurut jenisnya termasuk dalam media dua dimensi berupa poster. Menurut (Suharjo, 2006:133), bahwa poster merupakan kombinasi antara tulisan dan gambar dalam menyampaikan suatu maksud atau gagasan tertentu. Gagasan tersebut dapat berupa peringatan, informasi, dan lain-lain. Supaya memberikan manfaat lebih pada aktivitas pembelajaran yang aktif maka guru memodifikasi gambar bagian tumbuhan dan kartu kata yang berisi kata kunci pada proses fotosintesis serta bagannya, yang dalam penggunaannya kartu tersebut dimasukkan pada amplop plastik sesuai arah tunjuk pada poster fotosintesis.
Pembelajaran dapat diawali dengan menghubungkan pada materi sebelumnya tentang mengenal bagian tumbuhan menggunakan tanaman asli. Siswa dapat diajak untuk berdiskusi dan bertanya jawab tentang fungsi bagian-bagian tumbuhan. Kemudian guru menampilkan Poster Aksi Fotosintesis dan bertanya jawab dengan komponen yang ada di dalamnya. Pembelajaran dapat dilakukan secara berkelompok, kemudian presentasi mengunakan Poster Aksi tersebut.
Manfaat dari penggunaan Poster Aksi Fotosintesis sebagai media berbasis visual materi akan lebih mudah diingat karena siswa melihat gambar yang besar dan menarik. Poster Aksi Fotosintesis ini juga memberi kesempatan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran karena menggunakan Kartu Aksi yang bisa dipasang berulang oleh siswa.
Selama penggunaan alat peraga Poster Aksi Fotosintesis ini, terbukti siswa antusias selama pembelajaran. Selain itu siswa pun terlatih berpikir fokus, logis dan sistematis karena pada Alat Peraga Poster Aksi Fotosintesis ini, guru tidak hanya menampilkan komponen-komponen dalam proses fotosintesis, tetapi juga menyertakan bagan fotosintesis yang juga menyatu pada Poster Aksi Fotosintesis ini.
Meningkatnya pemahaman siswa pada materi dengan tujuan pembelajaran mendeskripsikan proses fotosintesis dan mengaitkan pentingnya proses ini bagi makhluk hidup, juga berdampak pada hasil belajar peserta didik. Terbukti, setelah penggunaan Alat Peraga Poster Aksi Fotosintesis ini siswa SD Negeri Tlilir Kelas IV Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/ 2023 100% tuntas belajar.
Oleh: Adi Kurniawati, S.Pd.
Guru SD Negeri Tlilir Kecamatan Tlogomulyo
Kabupaten Temanggung
