Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang dilaksanakan dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas hingga Perguruan Tinggi, Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting di sekolah. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa adalah untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, sedangkan bagi guru adalah untuk mengembangkan potensi Bahasa Indonesia siswa, serta lebih mandiri dalam menentukan bahan ajar kebahasaan sesuai dengan kondisi lingkungan dan kemampuan siswa BSNP (2006).
Dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia guru sering menghadapai kendala bahasa yang digunakan siswa. Kadang siswa masih sering menggunakan bahasa ibu atau bahasa yang digunakan dirumah.Perbendaharaan kata yang dimiliki siswa masih sangat kurang sehingga guru harus menjelaskan makna dari kata tersebut. Kurangnya perbendaharaan kata yang dimiliki siswa sangat menghambat dalam proses belajar mengajar terutama pelajaran Bahasa Indonesia yang merupakan pelajaran yang sangat penting di sekolah. Kenyataan yang terjadi dalam pembelajaran beberapa siswa masih rendah dalam pencapaian hasil belajarnya, belum tercapai sesuai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM). Sehingga perlu adanya upaya dalam penerapan metode atau pendekatan yang bisa meningkatkan minat belajar dan siswa senang dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Untuk menciptakan belajar agar anak senang dan bisa memahami kosa kata dalam pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Gondangsari 1, guru menggunakan pendekatan Scramble.
Scramble digunakan untuk jenis permainan anak- anak yang merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan pemikiran kosa kata. Pada pembelajaran cramble ini memudahkan siswa memahami dan menambah kosa kata anak terutama pada pelajaran Bahasa Indonesia.
Menurut Komalasari (2013 : 84) bahwa scramble merupakn model pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban terhadap sesuatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf – huruf yang disusun secara acak sehingga membentuksuatu jawaban / pasangan konsep yang dimaksud. Sedangkan Solihatin dan Raharjo (2007) model pembelajaran scramble adalah model pembelajaran yang berbentuk permainan acak kata, kalimat atau paragrap, Model pembelajaran cramble memudahkan siswa untuk menemukan jawaban, mengerjakan soal sehingga semua siswa terlibat secara aktif serta mendorong pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
Adapun langkah – langkah model pembelajaran scramble menurut Said dan Budimanjaya (2015), adalah sebagai berikut (a). Membuat kartu jawaban sesuai materi ajar. Soal dibuat oleh pendidik sesuai materi yang akan disajikan, (b). Membuat kartu jawaban dengan pilihan jawaban yang disusun anak, (c). Menyajikan materi.Pendidik menyajikan materi ajar kepada peserta didik, (d). Membagikan kartu soal dan kartu jawaban pada kelompok. Pendidik membagikan soal dan pilihan jawaban yang telah dibuat, (e). Peserta didik berkelompok mengerjakan kartu soal. Pengerjaan soal dilakukan peserta didik secara kelompok dengan saling membantu, (f). Peserta didik memcari jawaban untuk setiap soal – soal. Peserta didik bertugas untuk memilih jawaban dari setiap soal yang dikerjakan dan memasangkannya.
Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode scramble siswa lebih aktif dan kelas menjadi hidup karena dalam belajar sambil bermain membangkitkan kegembiraan. Siswa menjadi senang untuk mencari dan mendapatkan kosa kata baru, akhirnya terdorong untuk sering membaca buku – buku demi menambah pengetahuan. Pembelajaran menggunakan scramble siswa menjadi termotivasi dalam belajar dan bekerja sama dengan teman yang lain. Siswa juga mendapatkan pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran. Akhirnya tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
O l e h
Winahyu Prihastanti, S.Pd.
SDN Gondangsari 1 Pakis, Magelang