Pada dasarnya kemampuan siswa untuk memahami dalam proses pembelajaran sudah pasti berbeda tingkatannya Perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Menurut Deporter dan Hernacki (2011) gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan hanya berupa aspek ketika menghadapi informasi, mendengar atau menyimak, melihat atau memirsa, berkata atau berbicara dan menulis (Listening, Speaking, Reading, Writing). Tetapi juga aspek dalam proses menerima informasi sekunsial, analitik, global atau otak kiri dan otak kanan, aspek lain adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar (belajar diserap secara abstrak dan konkret.
Setiap orang mempunyai gaya belajar dan kemampuan bahasa inggris yang berbeda- beda. Gaya belajar ini akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan memproses informasi sepanjang hayatnya. Learning styles refer to how individuals process, focus, make information meaningful, and gain new information in order to translate it into building new skills (Fayombo, 2015). Gaya belajar yang telah lama dikenal adalah gaya belajar auditori, kinestetik, dan visual (DePorter & Hernacki (2015); Leopold (2012); Gilakjani (2012).
Proses pembelajaran bahasa inggris yang menarik merupakan seni yang memerlukan gaya dan teknik tertentu sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan materi belajar menjadi lebih mudah diterima oleh para siswa. Untuk dapat menyampaikan materi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, guru harus mengenal bahwa setiap pembelajar/peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Proses pembelajaran ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Wonosegoro dalam Implementasi Kurikulum Merdeka pada Fase E. Seseorang dengan gaya belajar auditori menemukan informasi melalui mendengarkan dan menafsirkan ucapan sehingga kemampuan mendengarkannya lebih baik (Gilakjani, 2012). The visual styles is the most dominant style possessed by the students and they were likely to learn with graphic, chart and writing to get better understanding and memorizing what they had learned (Kamaruddin & Mohamad, 2011). Dalam bahasa inggris, kemampuan yang melibatkan pendengaran seseorang dan kemampuan seseorang menerima informasi dari mendengarkan adalah kemampuan listening (Sims, 2015). Kemampuan yang sesuai dengan gaya belajar visual dalam kemampuan bahasa Inggris adalah kemampuan reading, dimana seseorang dihadapkan dengan paragraf atau kalimat yang mengandung informasi seperti ide pokok paragraf dan penarikan kesimpulan dalam suatu bacaan. (Sims, 2015). Seseorang dengan gaya belajar kinestetik akan berupaya mempelajari sesuatu dengan baik melalui interaksi langsung dengan apa yang dipelajarinya (Gilakjani, 2012).
Bagi guru dengan mengetahui gaya belajar tiap siswa maka guru dapat menerapkan teknik dan strategi yang tepat, baik dalam pembelajaran maupun pengembangan diri. Seorang siswa juga harus mengetahui jenis gaya belajarnya. Menurut Rita Dunn (Sugihartono, 2007) pelopor di bidang gaya belajar yang lain telah menemukan banyak variable yang mempengaruhi gaya belajar siswa, diantaranya: fisik, emosional, sosiologis dan lingkungan. Atas pertimbangan itu, gaya belajar Bahasa Inggris siswa haruslah menjadi salah satu bagian pertimbangan yang penting bagi seorang guru. Karena setiap siswa / pembelajar berbeda gaya belajanya. Oleh sebab itu, guru perlu memahami siswa dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang baik pula. Ada tiga gaya belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris seperti visual, auditory dan tactile / kinestetik. Dengan mengakomodasi cara belajar dengan baik maka guru mampu meningkatkan semangat dan efisiensi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran Bahasa Inggris dapat tercapai dengan maksimal.
Oleh: Miftahul Habibi, S.Pd
Guru Bahasa Inggris SMA Negeri 1 Wonosegoro, Boyolali