Belajar matematika adalah belajar konsep-konsep matematika yang abstrak. Peserta didik SD pada umumnya berada pada tahap berpikir konkrit yang ditandai oleh penalaran logis tentang hal-hal yang dapat dijumpai dalam dunia nyata. Menurut Wahyudi dan Kriswandani (2013: 10) matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari konsep – konsep abstrak yang disusun dengan menggunakan simbol dan merupakan bahasa yang eksak, cermat, dan terbebas dari emosi. Oleh karena itu penguasaan konsep-konsep matematika harus dipahami dengan benar sejak dini.
Keberhasilan proses pembelajaran dapat diukur dengan hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Hasil belajar merupakan perubahan pada diri peserta didik yang meliputi kemampuan intelektual, sikap/minat maupun keterampilan setelah mengikuti proses belajar mengajar. Kemampuan intelektual dapat diukur dengan tes hasil belajar. Menurut Rusmono (2017) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pada kenyataannya disekolah, hasil belajar matematika di kelas V SD Negeri 1 Platar tahun pelajaran 2022/2023 semester 2 materi menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok) tergolong rendah dibandingkan hasil belajar mata pelajaran yang lain. Hal ini dibuktikan dengan 44% peserta didik mendapatkan nilai ulangan matematika KD. 3.6 di atas KKM yaitu 65. Hal ini disebabkan oleh pembelajarn yang kurang menarik dan hanya berfokus kepada guru. Pembelajaran matematika yang dilakukan di kelas jarang menggunakan media pembelajaran. Kurangnya media alat peraga yang digunakan guru dalam proses pembelajaran mengakibatkan peserta didik kesulitan menguasai materi pelajaran.
Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, penulis memilih media pembelajaran sederhana yang mampu menfasilitasi peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dan menjadikan peserta didik semangat dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Fatria (2017:136) media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada peserta didik. Salah satu media yang dapat membangkitkan semangat dan pengalaman belajar peserta didik tersebut adalah media realia. Menurut Sanjaya (2012:14) media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar atau biasa disebut benda yang sebenarnya. Media realia menjadi alat bantu visual dalam pembelajaran berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik. Penggunaan media realia diharapkan sesuai dengan tahap berfikir konkrit peserta didik SD.
Media realia yang digunakan dalam hal ini adalah kardus bekas berbentuk kubus dan balok yang akan dibongkar pasang membentuk jaring-jaring kubus dan balok dengan macam-macam bentuk sesuai keinginan peserta didik. Kelebihan media realia bagi guru adalah mudah didapat, efektif, dan dapat memperjelas makna pembelajaran sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran. Sedangkan bagi peserta didik adalah dapat menumbuhkan semangat keingintahuan, memberikan kesempatan mengalami pembelajaran secara langsung, melatih keterampilan motorik dan sensorik, dan pemahaman pengetahuan yang nyata.
Hasil pembelajaran menggunakan media realia ini terbukti mampu meningkatkan hasil belajar matematika di kelas V SD Negeri 1 Platar tahun pelajaran 2022/2023 semester 2 materi menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok) yang semula 44% menjadi 92%.
Sri Qomariyah, S.Pd.
Guru SD Negeri 1 Platar
Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara