Pembelajaran abad 21 yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta penguasaan teknologi harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pembelajaran . Guru sebagai pemeran penting dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran harus mengikuti perkembangan teknologi dengan menerapkan pembelajaran berbasis teknologi. Penggunaan teknologi sangat bermanfaat jika diintegrasikan dalam trilogy pembelajaran yang meliputi tujuan , proses dan evaluasi pembelajaran.
Di kelas 5 SD Negeri 4 Cingkrong ketika penulis mengadakan evaluasi muatan pembelajaran IPA tema 6. Panas dan perpindahannya didapatkan data ketuntasan belajar siswa dengan persentasi 65% artinya dari 17 siswa 11 siswa yang tuntas KKM dan 6 Siswa yang masih mendapat nilai kurang dari KKM. Penulis mengadakan refleksi pada kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan baik dari segi proses pembelajaran maupun dari segi evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan guru. Dalam kegiatan pembelajaran siswa sudah antusias mengikuti , namun ketka guru mengadakan evaluasi siswa cenderung mengerjakan dengan asal – asalan dan kurang antusias. Evaluasi yang dilakukan guru adalah dengan menggunakan alat tes berupa soal.
Setelah berkoordinasi dengan teman sejawat dan rekan di KKG penulis mencoba membuat soal evaluasi dengan menggunakan aplikasi Articulate Storyline. Articulate Storyline merupakan software yang fitur gambar , video, animasi , foto, audio dan lain- lain. Dengan aplikasi ini guru dapat mebuat media pembelajaran interaktif berupa video pembelajaran maupun animasi. Aplikasi tersebut juga bisa digunakan untuk membuat alat evaluasi soal seperti kuis dengan memasukan berbagai media seperti gambar , audio , maupun animasi sehingga membuat siswa lebih tertarik untuk mengerjakannya.
Penulis memulai langkah perbaikan pembelajaran dengan membuat soal dengan menggunakan Articulate Storyline. Dengan memasukan berbagai media ke dalam soal latihan dan dengan beberapa type soal , alat evaluasi yang akan digunakan siswa menjadi lebih variatif . Bentuk soal yang disajikan menjadi tidak monoton, yang semula dengan soal tertulis hanya pilihan ganda dan isian singkat atau uraian, dengan menggunakan aplikasi Articulate Storyline , bentuk soal lebih menarik perhatian siswa dengan berbagai media yang ada pada soal. Ketika diterapkan pada siswa kelas 5 , siswa tampak antusias mengerjakan. Siswa merasa seolah mengerjakan soal sambil bermain. Penulis memulai dengan menjelaskan langkah pengerjaannya , siswa tampak semangat dan penasaran dengan evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru.
Alat evaluasi pembelajaran Articulate Storyline tidak hanya bermanfaat dan menyenangkan bagi siswa , namun bagi guru sendiri mempermudah dan menghemat waktu penilaian. Namun , dalam penerapannya ada hambatan yang ditemui penulis dengan kurangnya jumlah laptop yang digunakan siswa untuk evaluasi. Dengan jumlah siswa yang hanya 17 siswa penulis dapat membagi evaluasi dalam beberapa sesi. Setelah dilakukan evaluasi dengan menggunakan Articulate Storyline didapatkan hasil ketuntasan belajar yang meningkat , semula siswa yang mencapai KKM 65% kini meningkat menjadi 88%, dari 17 siswa sudah 15 siswa yang nilainya lebih dari KKM.
Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran ternyata memberikan dampak positif dalam mendukung ketercapapaian tujuan pembelajaran. Sejalan dengan penelitian oleh ( Habib, 2020) menunjukan hasil belajar menggunakan Articulate Storyline pada ranah kognitif berpotensi meningkatkan hasil belajar yaitu dalam menjelaskan, menganalisis dan mengelompokan, pada aspek afektif meningkatkan pemberian respon dan penghargaan terhadap nilai, dan juga meningkatkan ranah psikomotorik.
Oleh : Ike Yuli Hartati, S.Pd.SD.
Guru SD Negeri 4 Cingkrong