Phobia matematika (mathematics anxiety ) adalah kecemasan pada kemampuan matematika yang terjadi pada sebagian peserta didik. Kecemasan ini ditunjukkan dengan adanya ketakutan terus menerus pada obyek matematika dan situasi pembelajaran matematika. Matematika menjadi pelajaran yang paling ditakuti anak sekolah. Matematika tidak pernah menjadi mata pelajaran terfavorit. Rasa takut atau phobia matematika (mathematics anxiety) sebenarnya cukup umum terjadi. Melihat gejalanya, phobia matematika sebenarnya sangat mirip dengan demam panggung (stagefright). Mengapa seseorang menderita stagefright, takut ada yang tidak beres di depan orang banyak, takut dinilai buruk, takut akan benar-benar kosong. Begitu juga dengan rasa takut terhadap matematika, ketakutan tidak dapat mengerjakan matematika, ketakutan akan kegagalan , atau rasa takut lainnya yang terlalu keras. Hal ini sering terjadi karena berasal kurang percaya diri.
Menurut Rathus (dalam Nawangsari, 2001) kecemasan adalah suatu kondisi yang tidak menyenangkan meliputi rasa takut, rasa tegang, khawatir, bingung, tidak suka yang sifatnya subjektif dan timbul karena adanya perasaan tidak aman terhadap bahaya yang diduga akan terjadi. Orang yang memiliki kecemasan matematika cenderung menganggap matematika sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan.
Ahli Matematika ITB Iwan Pranoto dan Aditya F. Ihsan dalam bukunya yang berjudul Berpikir Majemuk dalam Matematika menyebutkan bahwa masalah fobia matematika kerap dianggap sangat krusial dibandingkan bidang studi lainnya seperti fisika dan kimia. Jadi sepertinya matematika telah menjadi masalah nyata dalam pendidikan nasional.
Beberapa tips yang dapat membantu untuk mengatasi phobia matematika diantaranya adalah mengenali akar masalah. Apakah ada pengalaman buruk di masa lalu yang membuat rasa takut. Apakah juga karena merasa tidak nyaman dengan materi matematika. Dengan mengenali akar masalah, akan dapat mengatasi phobia matematika dengan lebih efektif. Tips yang kedua berlatih secara teratur. Berlatih secara teratur dapat membantu meningkatkan kemampuan belajar. Cobalah untuk mengambil waktu setiap hari untuk melatih keterampilan matematika. Tips yang ketiga mencari bantuan. Tidak ada yang salah dengan meminta bantuan jika kesulitan memahami materi matematika, mencari tutor, guru, atau teman yang dapat membantu memecahkan masalah matematika dan memberikan penjelasan yang lebih jelas. Tips ke empat menyederhanakan materi. Materi matematika dapat terlihat rumit dan menakutkan. Cobalah untuk memecah materi menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dipahami sehingga memudahkan pemahaman. Tips ke lima menemukan cara belajar yang tepat. Setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Coba cari cara belajar yang paling sesuai, seperti menonton video tutorial, membaca buku, atau menggunakan aplikasi matematika. Tips ke enam mengubah pola pikir. Jangan biarkan phobia matematika menghambat kemampuan belajar. Cobalah untuk mengubah pola pikir tentang matematika. Lihatlah matematika sebagai tantangan yang dapat diatasi dan peluang untuk tumbuh dan belajar. Tips ke tujuh menggunakan penghargaan. Berikan diri penghargaan setelah berhasil memecahkan masalah matematika atau memahami konsep yang sulit. Hal Ini dapat membantu meningkatkan motivasi belajar.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, akan dapat mengatasi phobia matematika dan meningkatkan kemampuan belajar di bidang matematika. Matematika adalah ilmu yang sangat menarik dan menyenangkan, meskipun banyak siswa sering merasa kesulitan saat mempelajarinya. Namun, jika dilakukan dengan cara yang tepat, matematika bisa menjadi sangat asyik dan menarik. Ingatlah bahwa belajar matematika membutuhkan waktu dan upaya, tetapi dengan praktek dan kesabaran, maka keterampilan matematika akan dapat mudah dikuasai.
Oleh :
Siti Romdhonah, S.Pd.
SMP N 3 Tegowanu
Kab. Grobogan