Bupati Ngesti Nugraha Bagikan Beras Cadangan Pangan Pemerintah

BANTUAN: Bupati H Ngesti Nugraha bercengkerama dengan warga penerima saat menyerahkan bantuan pangan berasal dari cadangan beras pemerintah di kantor kelurahan Sidomulyo. FOTO: MUIZ/JATENGPOS

UNGARAN. JATENGPOS.CO.ID- Bupati H Ngesti Nugraha memastikan 77.981 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Semarang mendapat bantuan beras dari cadangan pangan pemerintah (CPP) tahun 2023. Bantuan beras sebanyak 30 kilogram per KPM itu akan dibagikan bertahap.

“Sebelum lebaran ini jatah Bulan Maret sebanyak 10 kg sudah diserahkan. Yang April dan Mei masih menunggu informasi dari Perum Bulog”:katanya usai menyerahkan bantuan beras kepada perwakilan warga Kelurahan Sidomulyo di aula kantor kelurahan setempat, kemarin.

Ikut mendampingi Bupati pada acara itu Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Wigati Sunu, Perwakilan Bulog Cabang Semarang, Camat Ungaran Timur Febru Suryanto, Lurah Sidomulyo Arif Pambudi dan pejabat lainnya.

Baca juga:  Insentif Guru TK Swasta akan Ditingkatkan Bertahap

Selain beras, lanjut Bupati, juga akan diberikan bantuan daging ayam dan telur secara terbatas.


Kepala Disperingan Wigati Sunu menjelaskan bantuan daging dan telur ditujukan kepada KPM yang membutuhkan tambahan gizi.

Sebelumnya, Bupati H Ngesti Nugraha secara simbolis menyerahkan bantuan pangan berasal dari cadangan beras pemerintah di Kabupaten Semarang kepada perwakilan warga Kelurahan Harjosari, Bawen, Senin (17/4/2023).

Kepada puluhan warga yang hadir di aula Kantor Kelurahan Harjosari, Bupati berharap bantuan itu dapat meringankan beban para peserta Program Keluarga Harapan (PKH) itu. “Harapannya bantuan ini dapat bermanfaat bagi warga penerima,” tandasnya.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Disperingan) Wigati Sunu menjelaskan terdapat 77.981 keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Kabupaten Semarang yang akan menerima bantuan pangan itu. Setiap KPM akan menerima 10 kg beras setiap bulan mulai Maret-Mei 2023.

Baca juga:  Bupati Semarang Dukung Gerakan Anti Perundungan Siswa

Beras yang diterima kelas medium untuk warga rawan pangan dan tengkes (stunting). “Bantuan pangan ini diberikan untuk mengurangi beban pengeluaran warga peserta PKH. Sekaligus menjaga akses pangan mereka,” terangnya. (muz)