PKL Liar Kranggan Di Tertibkan Satpol PP

MENERTIBKAN : Satpol PP Kota Semarang menertibkan sekitar 70 pedagang kaki lima  (PKL) yang dianggap melanggar aturan di dua lokasi berbeda, pada Senin (28/5) pagi. Foto : Uncle/ Jateng Pos

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Satpol PP Kota Semarang menertibkan 70-an pedagang kaki lima  (PKL) yang dianggap melanggar aturan di dua lokasi berbeda, pada Senin (28/5) pagi.

Puluhan pedagang itu berada di Johar Kanjengan jalan Kanjengan, dan di pasar Tumpah Kranggan. Petugas menertibkan dengan menyita partisi dagang seperti meja, kursi, timbangan cabai dan lain-lain.

Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto kali ini lebih menyoroti menjamurnya PKL Kranggan. Dia menyebut PKL ini liar karena tak ada retribusi yang masuk ke pendapatan asli daerah (PAD) Kota Semarang.

“Kami sudah beritahu Camat Semarang Tengah dan Ketua RW bahwa Satpol PP akan menindak PKL. Ini yang mengelola RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) ini jelas larangan. Yang boleh mengelola Dinas Perdagangan,” tegas Fajar.

iklan
Baca juga:  Chelsea vs Manchester United

Selain itu, kata Fajar, para PKL berdagang di tepi jalan yang mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan mereka tak ada izin dari Dinas Perdagangan. Hal ini yang menyebabkan tak maksimalnya PAD.

“Mereka kan dagang sejak malam pukul 00.00 wib. Batasnya hanya sampai pukul 07.00 wib. Ini kan jalan umum. Ini enggak ada masuk PAD,” katanya.

Lanjutnya, pedagang nekat berdagang hingga pukul 09.00 wib sehingga berdampak pada arus lalu lintas.

“Kami perintahkan dan ingatkan untuk tertib. Ini banyak warga yang komplain. Kalau besok masih nekat, besok razia kita gencarkan lagi,” tandasnya.

Sri salah satu PKL Kranggan (pedagang sembako), mengaku berdagang sudah selama empat tahun. Dia berdagang sejal pukul 04.00 hingga 08.30 wib. Setiap berdagang, dirinya selalu setor uang ke kelurahan Kauman.

Baca juga:  Dance Sambangi Pasar Raya, Pantau Harga Jelang Ramadhan

“Para pedagang dikoordinir oleh kelurahan Kauman. Sehari kami bayar Rp 4.000. Tadi udah mau tutup malah kena razia Satpol PP,” keluhnya. (ucl)

iklan