Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menduduki peranan penting dalam dunia pendidikan. Banyak dari mereka memandang matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, kurang menarik dan membosankan. Mereka beranggapan bahwa Matematika adalah ilmu yang abstrak, penuh dengan teori, lambang, serta rumus yang sulit. Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung sebagian siswa terkesan kurang semangat dalam belajar. Ini merupakan masalah dalam pembelajaran Matematika kelas IX di SMP Negeri 2 Ngaringan. Hal ini terlihat dalam materi Bangun ruang sisi lengkung. Siswa kurang bersemangat mengikuti pelajaran, sehingga perlu dicarikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Dengan kondisi diatas, penulis menerapkan pendekatan pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks untuk belajar berfikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah serta dituntut untuk memecahkan permasalahan kontekstual yang ada dalam dunia pendidikan dengan menerapkan pendekatan misikore.
Menurut Yuniyati (2021: 35) Pendekatan Misikore adalah akronim dari mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi. Misikore merupakan unsur-unsur pembelajaran aktif . dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertama Mengalami ( Mi ) yaitu melakukan kegiatan ( doing ) dan atau mengamati ( observing ) saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa melakukan pengamatan dan percobaan untuk menemukan luas dan volume bangun ruang sisi lengkung yaitu tabung, kerucut dan bola.
Kedua Interaksi ( Si ) yaitu proses pertukaran gagasan antar dua orang atau lebih. Siswa berdiskusi tentang luas dan volume bangun ruang sisi lengkung. Siswa dapat bertukar pikiran dan menanggapi pendapat orang lain.
Ketiga Komunikasi ( Ko ) yaitu proses penyampaian gagasan atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain. Komunikasi bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan. Siswa menyampaikan ide, hasil kerja, melaporkan hasil percobaan dan hasil diskusi kelompok tentang luas dan volume bangun ruang sisi lengkung.
Keempat Refleksi ( Re ) yaitu kegiatan melihat kembali pengalaman belajar dan mengambil pelajaran agar belajar lebih baik dimasa mendatang. Siswa diberikan lembar refleksi kemudian menuliskan kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran tentang luas dan volume bangun ruang sisi lengkung.
Dengan Pendekatan Misikore siswa aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman belajar dengan tujuan : Pertama untuk mendorong kerjasama penyelesaian tugas antar siswa. Kedua mendorong tingkah laku pengamatan siswa dan dialog dengan lainnya. Ketiga melibatkan siswa dan menyelidiki pilihan sendiri yang memungkinkan mereka memahami dan menjelaskan fenomena dunia nyata. Keempat melibatkan ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) pada siswa secara seimbang sehingga hasilnya bisa lebih lama diingat oleh siswa. Kelima membangun optimisme siswa bahwa masalah adalah sesuatu yang menarik untuk dipecahkan bukan suatu yang harus dihindari.
Dari hasil pengamatan disimpulkan bahwa Pendekatan Misikore efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa karena situasi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
Kukuh Rahayu, S.Pd
Guru Matematika SMP N 2 Ngaringan