JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Nama Gus Iqdam, atau Agus Muhammad Iqdam Kholid, yang lagi naik daun memang makin mendunia. Setelah viral dengan pengajianya yang ceplas ceplos dan cocok untuk anak muda, kini jadwal ceramahnya super padat. Bahkan untuk satu tahun kedepan sampai 2025 sudah penuh. Untuk sementara tidak menerima undangan ceramah di luar pondoknya.
“Kalau mau mengundang beliau untuk sementara sudah penuh mas, sudah stop tidak menerima jadwal ceramah sampai bulan Februari 2025, tapi kalau bisa nembus timnya, mungkin bisa lobi minta waktu,”ujar Suhadi, tetangga Gus Iqdam, saat ditemui Jateng Pos, Senin malam (24 Juli 2023).
Suhadi sendiri malam itu bertugas menjadi pengatur parkir bersama 100 orang kampung, untuk menata ribuan kendaraan jamaah yang datang. Saking viranya, saat ini rata-rata jamaah yang datang mengaji di pondok Gus Iqdam hingga 25 ribu orang per malam. Jadwal pengajian di pondoknya ada dua hari dalam seminggu. Yakni Senin malam Jumat sama Jumat malam Sabtu. Semuanya dimuai pukul 9 malam.
Menurutnya, untuk bisa dapat tempat dilokasi Gus Iqdam ceramah, jamaah harus datang dan duduk di tempat sejak jam 5 sore. Kalau datangnya habis isya, dapatnya di jalan-jalan berjarak 200-400 meter. Mereka sudah tidak bisa berjalan mendekat karena jalan kampung berbagai penjuru sudah penuh orang. Semuanya pada menggelar tikar sewaan di jalanan. Hanya bisa mengikuti pengajian dari layar lebar.
“Panitia menyedikan layar lebar di beberapa penjuru jalan untuk jamaah yang tidak bisa nyampe lokasi,”tambah Suhadi, yang mengetahui Gus Iqdam sejak kecil, karena rumahnya satu gang.
Lantas, berapa tarif ceramah Gus Iqdam saat ini? Menurut Suhadi, yang dia dengar sekitar Rp 9 juta untuk wilayah sekitar. Tetapi jika keluar kota pasti tambah transport dll. Namun pastinya dia tidak tahu.
“Karena setiap menerima amplop, amplopnya sama Gus Iqdam dimasukkan kotak amal di pondoknya, jadi yang tahu ya yang mbukai amplonya. Kalau Gus Iqdam sendiri tahunya oh ini amplop tebal yang ini tipis,”imbuhnya.
Dari pantauan langsung Jateng Pos di lokasi, malam itu sehabis magrib massa sudah berdatangan naik motor dan mobil ke lokasi. Ribuan orang datang bergelombang dari berbagai penjuru kota. Kebanyakan naik sepeda motor karena mayoritas jamaah anak muda. Panitia menyediakan parkir di kanan-kiri jalan kampung. Setiap lahan kosong dibuat parkir. Banyak warga menyewakan tikar plastik untuk duduk di jalan-jalan jauh dari lokasi. Pasar tiban menjamur di pinggir-pinggir jalan dan teras rumah warga.
Suhadi mengakui warga mendapat banyak manfaat dari viralnya Gus Iqdam. Bisa jualan apa saja dan bekerja menjadi tukang parkir. Ada 100 pekerja parkir resmi menggunakan rompi. Tiap malam hasil parkir bisa tembus 7 juta. Uangnya masuk ke panitia Gus Iqdam untuk menggaji tim, membuat toilet di beberapa lokasi, membangun jalan dll.
Malam itu, Jateng Pos sendiri tidak bisa menembus lokasi pengajian Gus Iqdam karena datang sudah habis isya. Terpaksa berhenti jarak 400 meter karena jalanan penuh sesak. Kebetulan, Selasa malam itu lokasi pengajian dipindah ke lapangan desa karena ada acara santunan massal. Tapi massa tetap berkumpul di dekat rumah Gus Iqdam, melihat layar lebar. “Kalau rumah Gus Iqdam depan sana, 100 an meter dari mas ini, biasanya ngajinya di rumahnya itu, tapi malam ini pindah lapangan sekitar 300 meter dari rumah Gus Iqdam sendiri,”lanjutnya.
Namun jauh sebelum viral seperti sekarang, pria berusia 29 tahun itu mengawali pengajianya dengan sangat sederhana. Yakni dimulai dengan 7 anak garangan. Kok garangan? Ikuti lanjutan tulisan berikutnya. (jan)