Pendidikan di Indonesia memiliki peranan penting dalam pengembangan kemampuan dan pembentukan karakter yang menjadi landasan utama bagi terciptanya penerus bangsa. Salah satu lembaga pendidikan yang berperan penting untuk menanamkan dan mengembangkan karakter peserta didik adalah Sekolah Dasar, karena merupakan fondasi awal dalam menanamkan konsep-konsep awal, pengetahuan, maupun sikap yang tergambar dalam karakter peserta didik.
Salah satu program pembelajaran menanamkan dan mengembangkan karakter peserta didik di Sekolah Dasar adalah muatan pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP). Metode ceramah adalah salah satu metode yang diterapkan oleh guru untuk menginformasikan materi pelajaran. Akan tetapi berceramah sepanjang waktu dalam pembelajaran pasti sangat membosankan bagi siswa. Selain itu siswa menjadi pasif dan kurang kreatif, sehingga materi yang disampaikan tidak dapat diserap secara maksimal. Oleh karena itu diperlukan metode lain yang dapat merangsang kemampuan berpikir siswa. Bagi Sebagian siswa, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) di SD Negeri 1 Selojari Kecamatan Klambu dirasa kurang menarik, karena dianggap membosankan dan disajikan hanya dengan metode ceramah saja, sehingga siswa sulit untuk memahaminya.
Dalam mengatasi permasalahan pembelajaran PAIBP, solusi yang tepat agar pembelajaran berjalan efektif dan lancar dapat diterapkan model pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning (PBL). Dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning diharapkan tercipta karakter demokratis untuk merangsang peserta didik berpikir dan menemukan sendiri konsep materinya. Menurut Kamdi (2007:77) Model Problem Based Learning (PBL) yaitu suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajarai pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah serta mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting, dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri
Problem Based Learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang di mulai dengan menyelesaikan masalah itu sehingga peserta didik memerlukan pengetahuan baru untuk dapat menyelesaikannya. Menurut Hamruni (dalam Suyadi, 2013:131) Problem Based Learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang di mulai dengan menyelesaikan masalah itu peserta didik memerlukan pengetahuan baru untuk dapat menyelesaikannya. Aspek yang terpenting dalam Problem Based Learning bahwa pembelajaran dimulai dengan
permasalahan, dari permasalahan tersebut akan menentukan arah pembelajaran dalam kelompok. Dengan membuat permasalahan sebagai tumpuan pembelajaran, peserta didik di dorong untuk mencari informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) dengan menggunakan Problem Based Learning memiliki tiga karakteristik, yang digambarkan dalam pelajaran Scott dan Laura dalam Egge & Kauchak (2012: 307): Pembelajaran fokus pada pemecahkan masalah yang dihadapi oleh peserta didik, dan guru mendukung kegiatan pembelajaran ketika peserta didik mengerjakan masalah. Model pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning di SD Negeri 1 Selojari Kecamatan Klambu merupakan model pembelajaran yang bertujuan untuk merangsang pemikiraan peserta didik untuk mampu mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan intelektual. Sehingga dalam pembelajaran berdasarkan masalah peserta didik dituntut untuk benar-benar berpikir kritis dalam pemecahan masalah yang dilakukan melalui kerja sama dengan kelompok dalam memecahkan permasalahan tersebut.
Oleh
SITI NURCHAMIDAH, S.Pd.I
Guru PAIBP SD Negeri 1 Selojari
Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan