Berbicara adalah salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam pembelajaran Bahasa. Keterampilan berbicara ini memiliki kedudukan yang penting karena merupakan cerminan kemampuan komunikatif peserta didik. Kemampuan dalam berbicara ini tidak hanya berperan besar dalam pembelajaran Bahasa saja, tetapi juga berperan penting dalam pembelajaran yang lainnya. Keterampilan berbicara pada dasarnya adalah kemampuan untuk mengeluarkan ide, gagasan, atau pikiran kepada orang lain melalui Bahasa lisan. Meskipun tampaknya sepele, tetapi berbicara yang merupakan sebuah keterampilan tidak berkembang apabila tidak diasah terus menerus.
Keterampilan berbicara perlu dilatih mulai dari kelas rendah, seperti yang terjadi di kelas 2 SDN 02 Gondang Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang pada Alur Tujuan Pembelajaran “Melalui mengamati gambar, peserta didik dapat mempresentasikan informasi tentang mimik berbagai perasaan dengan suara jelas dan penekanan intonasi”. Peserta didik perlu bimbingan dalam keterampilan berbicara agar peserta didik bisa dan mampu mengembangkan keterampilan berbicara mereka dengan baik dan benar sesuai intonasi yang jelas. Maka dari itu guru memerlukan Metode yang tepat agar peserta didik dapat berminat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Sebagai seorang guru, pasti akan merasa senang dan bangga jika peserta didik yang diajar bisa memahami materi pelajaran denga baik dan mencapai prestasi yang bagus di mata pelajaran yang guru berikan. Hasil pencapaian Peserta didik tidak terlepas dari usaha guru dalam menggunakan metode belajar yang tepat. Jika guru mengajar peserta didik dengan metode belajar yang tepat sesuai kebutuhan peserta didik maka akan lebih mudah menyerap materi yang guru sampaikan.
Menurut Wina Sanjaya (Sanjaya, 2016:147), Metode yaitu cara untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun kegiatan nyata supaya bisa mencapai tujuan yang optimal. Metode pembelajaran menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya (2015:52), yaitu metode yang dikuasai oleh guru untuk menyajikan materi pembelajaran kepada peserta didik di kelas baik secara individu atau kelompok dapat diserap dengan baik dan dimanfaatkan oleh peserta didik. Jadi dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode belajar adalah proses sistematis dan teratur yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Dengan adanya metode belajar, diharapkan proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Kata Storytelling disusun dari dua kata yaitu story dan telling. Jika dialih bahasakan ke Bahasa Indonesia, Storytelling adalah menceritakan cerita. Pengertian Storytelling lainnya yaitu bercerita atau mendongeng untuk menyampaikan sesuatu dengan bertutur menggunakan sebuah teknik atau kemampuan untuk menceritakan sebuah kisah. Guru dapat juga menerapkan metode pembelajaran Storytelling di sekolah, terutama untuk melatih peserta didik berbicara. Mengajar peserta didik dengan Storytelling/bercerita sangat baik untuk diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik karena: 1) Dengan bercerita, guru dapat memberikan pengalaman psikologis dan linguistik pada peserta didik sesuai minat, bakat perkembangan, dan kebutuhan peserta didik; 2) Kegiatan Storytelling/bercerita dapat mengembangkan potensi kemampuan berbahasa peserta didik melalui pendengaran kemudian menuturkan/menceritakannya kembali dengan tujuan melatih keterampilan peserta didik dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan; 3) Kegiatan Storytelling/bercerita merupakan kegiatan yang menyenangkan dan tidak membosankan; 4) Kegiatan Storytelling/bercerita memberikan pengetahuan dan pengalaman yang merupakan model dari pengalaman di dunia nyata.
Dengan menggunakan Metode Pembelajaran Storytelling maka peserta didik lebih senang dan tidak merasa bosan. Metode Pembelajaran Storytelling sangat membantu peserta didik untuk belajar percaya diri dan belajar berbicara.
Oleh:
TAMBAH, S.Pd.SD
Guru SDN 02 Gondang Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang