spot_img
27.4 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Guru Besar dan Dosen di Salatiga Serukan ASN, TNI dan Polri Jaga Integritas dan Netralitas

JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA- Kalangan Guru Besar, Dosen dan Mahasiswa yang tergabung dalam  Intelektual Salatiga Peduli Bangsa menyikapi persoalan sosial politik bangsa saat ini yang berpotensi mereduksi penyelenggaraan Pemilu yang demokratis, berintegritas, dan berkeadilan dengan   menyerukan kepada  pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk menjaga integritas dan netralitasnya.

“ Memperhatikan kondisi sosial politik bangsa dan negara Indonesia saat ini dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, kami Intelektual Salatiga Peduli Bangsa, yang terdiri dari para dosen, mahasiswa, peneliti, dan pemerhati bangsa, menyampaikan seruan kepada seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan Pemilu 2024. Seruan ini dilandasi dengan tanggungjawab moral,” kata koordinator Intelektual Salatiga Peduli Bangsa Prof. Dr Umbu Rauta, SH, M.Hum  kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).

Ada lima poin seruan dari Intelektual Salatiga Peduli Bangsa yaitu,

penyelenggara negara baik di tingkat pusat dan daerah seharusnya melindungi segenap bangsa Indonesia, melayani warga negara secara menyeluruh, dan mengutamakan keadaban dalam berpolitik, serta menghindari pelayanan yang diskriminatif.

“ Aparatur Sipil Negara, Polri, dan TNI harus menghindarkan diri dari upaya menggiring dan mengintimidasi warga negara untuk kepentingan kelompok tertentu yang berpotensi mereduksi peran sebagai pelayan masyarakat,” tandas Prof. Umbu Rauta pakar Hukum Tata Negara UKSW Salatiga ini.

Dikatakannya, partai politik peserta Pemilu, calon anggota legisaltif, pasangan calon presiden dan wakil presiden serta elit politik harus mengutamakan kesantunan dan moralitas dalam berpolitik, demi kohesivitas dan keutuhan bangsa dan negara.

Selain itu, lanut Prof. Umbu dalam peryataan sikapnya, penyelenggara Pemilu terutama KPU dan Bawaslu pada setiap jenjang harus mengedepankan pemenuhan asas penyelenggaraan pemilu, yaitu jujur dan adil, imparsial,  independen (mandiri), serta melakukan penegakan hukum pemilu yang konsisten. “Warga negara terutama pemilih harus menggunakan hak pilih secara bebas dan bertanggungjawab, tidak terjebak pada kepentingan politik identitas, serta berperan aktif dalam mengawasi penyelenggaraan pemilu yang bersih, jujur, dan adil,” tandasnya.

Sementara itu, Prof.  Yusak B. Setiawan mengatakan, kami kaum inteletual Salatiga memiliki panggilan tidak hanya memajukan  pendidikan namun juga terpanggil dengan mencermati kondisi social politik  saat ini, karena ini merupakan bagian dari mencerdaskan kehidupan bangsa dalam bidang politik.” Untuk itu kami intelektual Salatiga berkumpul untuk menyatakan sikapnya terhadap situasi politik saat ini, dimana penggunaan kekuasaan, intimidasi secara nyata terlihat dalam proses politik kontestasi Pemilu 14 Februari. Terlihat dominasi kekuasaan menghambat kehidupan berdemokrasi, untuk itu kami menyatakan sikap,” tandas Prof. Yusak .

Para Intelektual Salatiga Peduli Bangsa yang turut hadir menyuarakan pernyataan sikap ini teriri dari guru besar, dosen dan mahasiswa, yaitu Prof.Dr. Umbu Rauta, Prof. Yusak B. Setiawan, Prof. Joseph Ernest Mambu,Prof. Agus Sugiarto, Izak Y. M. Lattu, Ph.D. Dr. Sri Aryanti Kristianingsih, Agastya Rama Listya, Ph.D, Sampoerno, M.Si.,Rully Adi Nugroho, Ph.D, Yesaya Sandang, Ph.D, Dr. J. Mardimin, Dr. Wilson Therik,Imanuel Teguh Harisantoso, M.Si, Tyas Tri Arsoyo,Mardian Putra Frans, Freidelino de Sousa, MH, Marthinus Ngabalin, M.Si,Yan Malino, M.Pd,Yoga Fanggidae, S.Hub. Int, Dr. Royke Siahanenia, Suprayitno, M.Si,Yulius Yusak Ranimpi, P.hD, Tri Aprivander Waruwu dan Dr. Suwarto. (deb)

spot_img

TERKINI