JATENGPOS. CO. ID, DEMAK – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo datang ke Demak untuk menjenguk dan memberikan bantuan kepada pengungsi korban banjir Demak, Jumat (22/3).
Presiden datang di tempat pengungsian yang terdapat di SMK Ganesa, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak. Ratusan warga menyambut dengan sangat antusias kedatangan orang nomer satu di Republik ini.
Dalam kesempatan itu, Jokowi yang datang bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono langsung menggelar rapat koordinasi dengan PLT Gubernur Jateng Nana Sudjana dan Bupati Demak Eistianah, beserta petinggi BNPB di Dapur Umum lokasi pengungsian.
Dijelaskan oleh presiden, bahwa banjir yang terjadi di kabupaten Demak merupakan banjir ekstrim. Mengingat untuk ke dua kalinya tanggul jebol dilokasi yang sama. Yang mana disebabkan debit sungai Wulan yang sangat tinggi dan arus yang sangat kuat menghantam tanggul.
” Hujannya sangat exstream 150 mm kalau di Demak itu sudah 238 mm sehingga tanggul yang ada tidak kuat menahan curah hujan dan debit air yang tinggi berdampak tanggul yang ada tidak muat dan menggerus mengakibatkan jebol,” jelas Presiden Jokowi.
Namun kini tanggul sungai Wulan sudah berhasil ditangani berkat kerja keras berbagai pihak dan dibantu relawan.
” Semalam tanggul sungai Wulan sudah berhasil ditutup dan berdampak positif dengan surutnya banjir yang sebelumnya setinggi 2 meter sekarang menjadi 50 centimeter,” imbuhnya.
“Sudah kita lakukan Teknologi Modifikasi Cuaca, awan yang ada diatas digeser ke laut sehingga dapat mengurangi hujan di wilayah Demak dan sekitarnya,” imbuh presiden.
Menurut Jokowi persoalan banjir dari dahulu memang penyebab utama adalah sendimentasi sungai ditambah banyaknya tanaman liar yang berada di tanggul sungai. Bukan itu saja pembalakan liar dan alih fungsi lahan juga penyebab banjir. Kalau tidak banjir bandang ya banjir biasa.
Dalam kesempatan itu presiden juga memberikan bantuan berupa paket sembako dan uang kepada para pengungsi terdampak banjir.
Selain itu Jokowi juga akan memberikan bantuan kepada para petani yang lahan pertaniannya terendam banjir berupa bibit pertanian melalui Kementerian Pertanian.(adi/jan)