28.8 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Mengenal Akal Budi, Prinsip Hidup Irwan Hidayat, Bos Jamu Sidomuncul

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Siapa tidak kenal Irwan Hidayat? Dialah bos jamu Sidomuncul, perusahan jamu herbal yang berkembang pesat dan dibutuhkan masyarakat.

Ternyata, dibalik sukses Irwan Hidayat, ada prinsip hidup yang perlu diteladani. Yakni jika seseorang ingin sukses harus menjalani hidup dengan menggunakan akal budi.

“Sudahlah, pokonya orang mau menjalankan akal budinya, saya garansi pasti bisa hidup layak, bisa makan, bisa punya rumah, bisa menyekolahkan anak dan lainya,” kata Irwan dalam podcast dengan Jateng Pos TV, 16 Februari 2024.

Akal budi yang dimaksud adalah, segala sesuatu sebelum dilakukan harus dipikir menggunakan akal, dan dipertimbangkan dengan hati tentang baik uruknya. Sehingga hasil akhirnya adalah kebaikan untuk orang lain.

“Tidak usah sekolah tinggi-tinggi, seperti saya ajalah lulus SMA, asal dia mau menggunakan akal budi, pasti dia akan menjadi baik, ” imbuhnya.

Tetapi kalau seseorang mau sukses dan menjadi orang yang kaya raya, kata Irwan, tentu 95 persen adalah berkat Tuhan. Namun dengan akal budi saja sudah menjamin 50 persen orang bisa hidup layak. Karenanya dalam dunia usaha juga dibutuhkan akal budi yang dilatih terus menerus.

“Everibody’s right kalau seseorang menggunakan basic akal budi, dia akan memperoses usahanya dengan akal dan hati, sehingga usaha harus berguna untuk orang lain. Akal budi itu rahmat Tuhan yang harus kita latih terus menerus dalam kehidupan, ” tambahnya.

Begitupun yang selama ini dilakukan di perusahaan jamu Sidomuncul. Menurut Irwan semuanya diproses dan dikaji dengan akal budi. Bahkan sampai ke urusan visi-misi perusahaan pun menggunakan akal budi. Maka visi-misi Sidomuncul pun buyinya harus membawa manfaat buat masyarakat dan lingkungan. Bukan seperti perusahaan pada umumnya yang visi-misinya ingin menjadi perusaan sukses dan besar.

Baca juga:  Turnamen Futsal Fastabiqul Khairat Cup, SMK Muhammadiyah Sumowono Raih Juara I

“Agak aneh memang visi-misi Sidomuncul ingin menjadi rahmatan lil ‘alamin (membawa manfaat buat masyarakat dan lingkungan). Mirip mirip LSM, saya bikin visi-misi itu tahun 2000 ya agak setengah ga sadar. Tetapi nyatanya sekarang hasilnya lebih bagus. Menghasilkan banyak hal yang salah satunya adalah kepercayaan masyarakat. Visi- misi yang filosofis itu tidak hanya menghasilkan uang, tetapi kepercayaan,”sambungnya.

Tentu, kata Irwan, dalam praktek teknis perusahaan juga harus mengembangkan network, membuat produk yang baik, produk yang benar, yang dibuat berbasis penelitian dan mematuhi peraturan pemerintah. Sehingga produk Sidomuncul benar-benar aman buat konsumen.

Dari basic akal budi dan misi membawa manfaat buat masyarakat dan lingkungan, maka tahun 2010, Irwan membuat program promosi Sidomuncul yang bersifat sinergi antara perusahaan dan pemerintah. Sehingga munculah iklan-iklan promosi pariwisata yang didalamnya ada promosi produk.

“Sembari beriklan, kita promosiin wisata yang berarti juga membantu pemerintah, sehingga bermanfaat buat sesama, itu yang membuat konsumen makin senang dengan Sidomuncul,” terangnya.

Ide dasarnya, kata Irwan, waktu itu Sidomuncul punya billing iklan yang besar. Sementara budget sosial dari CSR cuma 2 persen. Lalu berfikir bagaimana kalau dana iklan yang besar tidak hanya untuk beriklan saja. Tidak hanya promosi menyuruh orang membeli produk saja. Tetapi sembari iklan sekaligus membantu pariwisata pemerintah. Jadi dapat dua-duanya. Ternyata hasilnya lebih dipercaya konsumen.

Baca juga:  Talkshow Implementasi Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga di Iran dan Indonesia

Yang lebih penting lagi, tambah Irwan, sering-seringlah berbagi dan mendoakan banyak orang. Karena kalau kita mendoakan orang, yang mendapat kebaikan yang mendoakan. Dan kalau kita memberi kepada orang, hati kita menjadi tentram.

“Saya kalau lagu kemrungsung ya membantu saja, kok hati jadi tentrem rasanya.”

Spirit itulah yang membuat Sidomuncul juga membuat banyak program sosial. Ada bantuan bencana, operasi bibir sumbing gratis, operasi katarak gratis, dan lainya.

“Dengan banyak membantu, kita dijauhkan dari malapetaka. Karena yang penting hidup ini dijauhkan dari malapetaka. Rejeki dekat kalau ada malapetaka tidak ada gunanya,” imbuh Irwan.

Karenanya, baik pribadi maupun perusahaan, Irwan mengajarkan hindari pertikaian. Sampai sekarangpun Sidomuncul menghindari bertikai di pengadilan. Latihanya sama keluarga sendiri. Karena Sidomuncul perusahaan keluarga, bagaimana caranya selalu rukun. Sebab kalau pemiliknya bertikai, perusahaan juga bertikai dengan pihak lain, konsumen juga melihat.

“Kalau kita bertikai juga akan berdampak pada penjualan, maka kita selalu rukun sama siapa saja, sama mitra, sama karyawan, sama keluarga, sama orang tua kita.”

Irwan merasa bersyukur punya orang tua yang mengajari anak-anaknya selalu rukun. Maka diapun mewariskan kepada anak-anaknya selain pendidikan juga orang tua yang tidak bertikai.

“Itu semua bisa terwujud kalau kita menjalankan prinsip hidup akal budi, yakni difikir secara logika sebelum bertindak, dan dirasakan dengan hati, sehingga segala perbuatan selalu membawa manfaat buat masyarakat dan lingkungan, ” tutup Irwan. (jan)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya