JATENGPOS.CO.ID, YOGYAKARTA- PLN melalui Rumah BUMN Gunungkidul terus mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berkembang dan naik kelas. Tak kurang dari 13 pelatihan maupun kelas inkubasi telah digelar dari awal tahun hingga Mei 2024. Rumah BUMN PLN Gunungkidul mempersiapkan program spesifik sesuai kebutuhan UMKM mulai dari perintisan UMKM, digitalisasi UMKM hingga persiapan ekspor.
Manager Rumah BUMN PLN Gunungkidul, Atikka Rismawati mengatakan, salah satu program unggulan Rumah BUMN PLN Gunungkidul untuk membantu UMKM Naik Kelas adalah Program Inkubasi Bisnis GREBEK UMKM (Guyup Rukun Ngrembaka UMKM). Program ini memiliki tiga tingkatan kelas berdasarkan kategori UMKM yang berpartispasi yakni kelas pemula (Beginner), kelas menengah (Intermediate), dan kelas lanjutan (Advanced).
“Pada bulan Mei, tepatnya 7 Mei 2024 kemarin telah terpilih 20 peserta UMKM untuk mengikuti Program Inkubasi Bisnis Grebek UMKM. Kelas inkubasi ini diadakan secara intensif dan berkesinambungan dengan narasumber ahli sehingga diharapkan memiliki dampak jangka panjang,” kata Atikka.
Selain Grebek UMKM, lanjutnya, Rumah BUMN Gunungkidul PLN juga membuka Kelas Export Incubation untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi UMKM yang memiliki orientasi menjadi eksportir.
Victa Etriany, Marketing Relation Executive Rabbit & Turtle yang menjadi salah satu peserta Kelas Export Incubation menyatakan, program ini sangat berguna bagi UMKM sepertinya.
“Kami sangat bersyukur dapat bergabung dengan Rumah BUMN PLN Gunungkidul karena kami mendapatkan ilmu, pengalaman, relasi, dan dibantu dapat mengakses pameran nasional. Kami juga berterima kasih kepada Rumah BUMN PLN Gunungkidul, yang sudah memberikan kami kesempatan untuk bergabung dan bertumbuh,” tutur Victa.
Mochamad Soffin Hadi, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta menjelaskan, PLN turut mendukung UMKM melalui Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan yang terwujud dalam Rumah BUMN PLN Gunungkidul.
“PLN tidak hanya memastikan keandalan listrik tetapi memberi dukungan masyarakat agar mandiri secara ekonomi sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang juga dikenal dengan konsep Sustainable Development Goals (SDGs). Harapannya melalui pelatihan dan pembinaan Rumah BUMN PLN Gunungkidul, UMKM dapat berkembang dan naik kelas bahkan hingga ekspor,” jelas Soffin.
Program pembinaan UMKM yang dilakukan oleh Rumah BUMN Gunungkidul memiliki pendekatan dari banyak sisi sesuai dengan kriterianya, meliputi Go Modern, Go Digital, Go Online dan omzet.
Go Modern dijalankan untuk anggota binaan baru Rumah BUMN Gunungkidul yang semula berdiri sendiri, dan setelah mengikuti pendampingan di Rumah BUMN Gunungkidul mereka menjadi tergabung dalam komunitas yang akhirnya membantu mereka mendapat peluang kolaborasi, relasi, pengetahuan dan pemasaran baru.
Go Digital meliputi UMKM yang semula belum menjangkau fasilitas digital dalam kegiatan usahanya, dan setelah mengikuti pelatihan di Rumah BUMN Gunungkidul mereka mengerti digitalisasi bisnis dan menerapkannya.
Pada kriteria Go Online, UMKM yang semula belum menggunakan dan memanfaatkan platform media sosial, setelah mengikuti pelatihan di Rumah BUMN Gunungkidul mereka mengerti tentang pemanfaatan media sosial dan menerapkannya.
UMKM yang tergabung dalam binaan Rumah BUMN Gunungkidul umumnya mengalami peningkatan omzet. Tim fasilitator juga melakukan assessment secara berkala, biasanya menjelang akhir tahun, untuk memantau perkembangan serta memberikan pendampingan yang tepat.(aln)