JATENGPOS. CO. ID, SOLO – Solo Technopark (STP), merupakan salah satu area yang diperuntukkan bagi perusahaan swasta untuk beroperasi. Ini sekaligus inisiasi Pemerintah Kota Solo menjadikan area tersebut pusat inovasi serta inkubasi bisnis yang khusus untuk sektor ekonomi digital.
Berbagai fasilitas dan infrastruktur disebut sudah sangat memadai bagi perusahaan multinasional maupun perusahaan teknologi beroperasi di Solo.
“Kita berusaha membangun ekosistem-ekosistem digital yang ada di kota Solo. Jadi salah satunya mengajak mitra-mitra kita, seperti Shopee e-commerce yang besar. Jadi ini sangat mendukung untuk proses transformasi digital. Kemudian mendukung entrepreneurship. Ini ada di kawasan untuk membangun ekosistem digital di Kota Solo,” kata Pemimpin BLUD Solo Technopark, Yudit Cahyantoro, kepada wartawan, Kamis (25/7/2024).
Selain Shopee, lanjut Yudit, berbagai perusahaan juga turut meramaikan Solo Technopark. Diantaranya; Bukalapak, Tokopedia dan perusahaan lainnya seperti Indosat, Huawei dan Acer.
Namun Yudit mengatakan, sejak berdirinya Solo Technopark, berbagai aktivitas dan operasional perusahaan makin bergeliat di sana. Berbagai fasilitas, seperti co-working space, lapangan olahraga hingga lapak UMKM disediakan. Selain pekerja yang berada di Gedung Sembrani dan Gumarang STP, para mahasiswa, pelajar hingga pekerja lepas atau freelancer menjadikan tempat itu untuk beraktivitas hingga mengerjakan tugas.
Oleh karenanya, area Solo Technopark dengan luas kurang lebih 5 hektare, bisa menampung banyak GenZ-milenial dalam beraktivitas. Tak heran tiap harinya, pengunjung di STP bisa mencapai 200-300 orang, belum termasuk para pekerja.
Fasilitas STP tidak hanya untuk Gen-Z, tapi untuk generasi-generasi yang lain. Hanya lingkungan dan kawasan STP ini dibuat untuk Gen-Z nyaman, seperti fasilitas olahraga, fasilitas podcast, pengembangan konten creator, dan lain-lain itu ada di kawasan STP. Ini untuk menarik Gen-Z ke STP.
“Rata-rata kunjungan STP tiap hari mencapai ratusan dari berbagai kalangan, SMK, perguruan tinggi dan masyarakat umum, makanya seperti Shopee itu kita tuntut tiap bulan membuat program pelatihan digital marketing, pelatihan membuat konten yang baik, itu kita tuntut. Kalau mengikuti IG STP, ada pelatihan rutin yang dilakukan,” sambung Yudit.
Yudith pun mengakui, Shopee merupakan salah satu perusahaan yang menjadikan STP untuk menampung para pekerja, sekaligus mendirikan area co-working space yang paling banyak didatangi oleh para pengunjung.
Kehadiran Shopee sebagai area perkantoran pula membuat STP makin ramai dan secara tidak langsung menghidupkan ekonomi kawasan sekitar. Sekadar informasi, Shopee memiliki 1.300 karyawan yang berkantor di Solo Technopark dengan 3 pembagian waktu (shift) bekerja.
”Penyerapan SDM untuk warga Solo cukup besar. Kebanyakan dari Solo. Rekrutmen ada di sini dan menggandeng beberapa perguruan tinggi di Solo, kita ambil talentanya dari Solo semua,” kata dia.” (Dea/bis/jan)