Ahmad Luthfi-Gus Yasin Tawarkan Gagasan  ‘Pesantren Obah’

PESANTREN OBAH: AHMAD LUTHFI-GUS YASIN BERSAMA 1000 KIAI UNTUK PESANTREN OBAH. FOTO:IST/JATENGPOS

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG -Gagasan inspiratif dilontarkan calon gubernur Jawa Tengah dan calon wakil gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.

Mantan Kapolda Jateng lima tahun dan mantan wakil gubernur lima tahun itu menggagaa program “Pesantren Obah”. Yakni memberdayakan pesantren untuk membangun Jawa Tengah.

 

Hal itu dikatakan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di hadapan ribuan kiai dan santri dalam acara doa bersama di GOR Manunggal Jati, Pedurungan, Semarang Timur, Minggu (8/9/2024) malam.

iklan

Acara ini digelar untuk memohon keberkahan dan doa bagi kemenangan dirinya bersama Taj Yasin dalam Pilkada Jateng 2024.

“Hari ini menjadi kebanggaan bagi kita semua. Saya dan Gus Yasin sudah mendaftarkan diri sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Tahapan kampanye sudah berjalan, tapi malam ini bukan kampanye. Malam ini para kiai dan santri berdoa kepada Allah untuk menembus langit,” ujar Luthfi mengawali sambutannya.

Baca juga:  Peringati Hari Veteran, Alfamart Berbagi Ke Pejuang Perang

Luthfi menekankan bahwa seorang pemimpin tidak harus hebat, tetapi harus bermanfaat bagi masyarakatnya.

“Sejatinya manusia harus bermanfaat bagi orang lain. Pimpinan yang tidak bermanfaat buat apa? Ini saya dan Gus Yasin jadikan visi dan misi untuk bermanfaat bagi masyarakat Jawa Tengah,” tegasnya.

Dalam pidatonya, Luthfi memperkenalkan program andalannya, “Pesantren Obah,” yang menekankan pentingnya pesantren sebagai pilar utama pembangunan Jawa Tengah.

“Pesantren harus bergerak. Pesantren itu tempat di mana putra-putri kita dibentengi oleh ilmu agama, ilmu habluminallah dan habluminannas. Kita jadikan pesantren sebagai fondasi pembangunan Jawa Tengah,” jelasnya.

Ia berkomitmen untuk memastikan bahwa lulusan pesantren mendapat pengakuan setara dengan sekolah umum.

Baca juga:  Kerugian Negara Meningkat, Kejati Jateng Bakal Panggil Anggota Banggar dari Fraksi Demokrat

“Pesantren harus mampu bersaing dengan sekolah umum. Saged? Pasti saged!” serunya penuh semangat, diiringi gemuruh dukungan dari para hadirin.

Selain itu, Luthfi juga menyoroti perhatian terhadap guru-guru ngaji.

“Kedua, 500.000 guru ngaji akan mendapatkan honor yang layak. Tidak boleh ada pengabdian tanpa penghargaan,” tambahnya, menegaskan bahwa mereka yang mengabdi harus mendapatkan dukungan lebih besar.

Menyampaikan pesan dari Gus Yasin, Luthfi menekankan pentingnya peran pesantren dalam pembangunan Jawa Tengah.

“Gus Yasin selalu berpesan, ‘Saya titip pesantren.’ Kita harus bangga dengan Gus Yasin,” kata Luthfi.

Luthfi juga mengajak seluruh pendukung untuk menjaga proses demokrasi yang damai dan santun.

“Mari kita ciptakan demokrasi tanpa fitnah, tanpa menyerang, dan tanpa menyakiti. Gunakan norma agama, hukum, dan etika,” pesannya dengan tegas.

Baca juga:  Bagikan Sembako dan Edukasi Masyarakat luas

Di akhir pidatonya, Ahmad Luthfi berterima kasih kepada seluruh kiai dan santri yang hadir, memohon doa agar dirinya dan Gus Yasin diberikan amanah untuk memimpin Jawa Tengah dengan baik.

“Gunakan kami untuk kemaslahatan dan kemajuan pesantren,” tutupnya dengan harapan besar.(*/jan)

iklan