JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA– Kelurahan Sidorejo Lor memiliki potensi wisata komplek karaoke di RW 9 Sarirejo ( Sembir) yang sudah kesohor. Namun wisata hiburan yang disukai kaum hawa ini belum menjadi usaha resmi, sehingga Pemerintah Kota belum bisa menerapkan retribusi atau pajak sesuai ketentuan.
“ Sehingga perlu difikirkan bersama bagaimana supaya usaha tersebut menjadi usaha yang legal, supaya dari sisi bisnis menjadi aman dan dari sisi Pemerintah akan menghasilkan pendapatan daerah,” kata Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani saat Sambang Warga di Kelurahan Sidorejo Lor, Kamis ( 10/10/2024).
Bila nantinya ada penghasilan dari sebuah kelurahan, maka akan dikembalikan sebesar 40 persen untuk dana kelurahan, sehingga kelurahan yang bisa menghasilkan banyak, jalan jangkaunnya juga akan tinggi, baik infrastruktur maupun kapasitas ekonominya. “Kenapa saya ngomong pendapatan daerah, saya ingin nanti Ketua RW bisa mendapatkan tunjangan bulanan setingkat dengan eselon 5A sedangkan Ketua RT akan mendapatkan tunjangan bulanan setingkat dengan eselon 5B,”tandasnya.
Dikatakan Yasip, Kota Salatiga dihadapkan pada tiga masalah yang harus diselesikan bersama, tidak hanya oleh pemerintah, namun oleh bersama. Masalah tersebut adalah stunting (5,87%), pengagguran (4,57%), dan kemiskinan (8 ribu orang), yang didalamnya termasuk miskin ekstrim (187 orang). “ Masalah ini menjadi PR bagi Ketua RT maupun RW untuk menyampaikan kepada wali kota atau dinas terkait untuk kemudian menyelesaikannya secara bertahap sesuai urgensi dan ketersediaan anggaran,” imbuhnya.
Dalam Sambang Warga ini mempertemukan Ketua RW dan Ketua RT se Kelurahan Sidorejo Lor dengan OPD terkait, Asisten Sekda, Ketua FKUB, Direktur Bank Jateng, BUMD, Baznas dan BPJS Ketenagakerjaan. Yasip juga berharap dukungan Ketua RT dan RW untuk memfasilitasi warganya yang stunting, pengangguran dan miskin untuk mendapatkan solusi dari Pemerintah melalui dinas terkait.
Terkait dengan inflasi, Yasip mengajak RT/RW untuk mengajak warganya menanam cabe, bekerja sama dengan gerakan TNI menanam. Sebab, setiap kali kenaikan inflasi, penyebab di Salatiga karena naiknya harga cabe. Penanaman cabe dapat dilakukan dengan menggunakan tanah milik Pemerintah yang tidak produktif, bibit dan pupuk akan dibantu dari Dinas Pertanian.
“ Hasil panen cabe ini untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Salatiga, dimana masyarakat bisa membeli dengan subsidi di bawah harga pasar. Kita melakukan swasembada pangan saja. Jadi kita menanam sendiri, dibeli sendiri dengan harga murah, bibitnya dari pemerintah,” pungkasnya.
Lurah Sidorejo Lor, Giovanni Raissa mengatakan wilayahnya memiliki 16 RW dengan 95 RT. Dengan potensi wisata meliputi Roncalli, Ngebong, Taman Cerdas, RM. Joglo Rini, UMKM RW 11 dan RW 15, serta komplek karaoke di Sari Rejo RW 9.“Sambang Warga ini mengobati kerinduan warga terhadap Pj Wali Kota. Suatu kehormatan, Sidorejo Lor menjadi yang pertama dalam rangkaian acara Sambang Warga. Terima kasih juga untuk antusias warga. Semoga menjadi kesan pertama yang baik dari Sidorejo Lor kepada Pj Wali Kota Salatiga, begitu pula sebaliknya,” kata Vanni. (deb)