Dikira Joki, Peserta SBMPTN Alami Hal Ini

Panitia lokal zona 30 Jakarta Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) mengawasi peserta yang tengah mengerjakan soal tes kemampuan potensi akademik di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (8/5). Ujian SBMPTN 2018 Panitia Lokal Jakarta diikuti oleh 74.927 peserta dari 860 ribu peserta secara Nasional untuk untuk memperebutkan 135 ribu kursi Perguruan Tinggi Negeri (PTN). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

JATENGPOS.CO.ID, SURABAYA – Seorang peserta tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dikeluarkan pengawas dari ruang ujian di Kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Selasa karena tidak terdaftar dalam presensi SBMPTN.

Pengawas ruang ujian SBMPTN di Untag Muhammad Ishaq Abdussalam mengatakan peserta itu atas nama Chris Lourentino Agungputrajaya sejak awal tidak ada nomor peserta ujian, baik di presesnsi maupun nomor peserta yang tertempel di bangku.

“Saya khawatir kalau mungkin joki, makanya kami keluarkan dulu untuk diverifikasi panitia,” kata Ishaq.

Namun setelah dia berkonsultasi dengan pihak panitia, maka diputuskan Chris bisa kembali ke ruang ujian dengan menambahkan catatan pada berita acara pengawas.

iklan
Baca juga:  Dari Jalur SBMPTN, UNS Terima 3.361 Calon Mahasiswa

Sementera itu, Chris Lourentino Agungputrajaya yang mengaku siswa SMA Kristen Petra 1 Surabaya berdasarkan kartu peserta ujian mendapat ruang di ruang L509 Untag.

“Saya daftar daring seperti teman-teman saya, sampai halaman verifikasi saya sudah dapat lokasi ujian di Untag,” ujarnya.

Chris menegaskan dia juga baru melihat ruangan ujian pada kartu peserta hari ini ketika ditanya pihak panitia. Setelah dikeluarkan dari ruangan dan diverifikasi di ruang sekretariat, pihak panitia memutuskan untuk mengembalikan peserta ke ruang ujian.

“Tambah grogi saya, tapi senang juga bisa masuk ruangan lagi,” tuturnya.

Sebanyak 60.727 peserta mengikuti SBMPTN di Panlok 50 tahun ini. Peserta tersebar di kampus swasta dan sekolah di sekitar lima PTN di Surabaya. (drh/ant)

Baca juga:  YLKI Dukung Pemerintah Larang Vape di Indonesia
iklan