Pakar: Ibu Harus Jadi Pendidik Karakter Pertama

Suasana hangat saat diskusi pendidikan yang diaelenggarakan Jamaah Rodhotul Jannah, di Ungaran, Kamis (10/5).

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN–Generasi muda dan pelajar saat ini dalam situasi yang mengkhawarkan orang tua. Tidak sedikit yang telah terlibat dalam kasus kriminal, narkoba dan asusila. Hal ini tidak dapat dibiarkan oleh orang tua, karena mereka generasi penerus bangsa.

“Kita tidak bisa membiarkan anak-anak kita tumbuh sendiri, mereka butuh orang tua sebagai pengasuh dan pendidik. Sebagai orang tua terutama ibu, harus mengasuh dan mendidik anak selama 24 jam penuh,” ujar founder Home Schooling Khoirul Ummah, Nina Herliana dalam diskusi pendidikan yang diselenggarakan oleh Majelis Taklim Roudlotul Jannah, Ungaran, Kamis (10/5).

Sebagai ibu tidak bisa hanya sebagai induk, yang hanya membesarkan anak saja. Tapi juga sebagai pendidik yang baik. “Selain itu keluarga bukan saja menyekolahkan anak tetapi melakukan proses pendidikan,” ungkapnya.

Baca juga:  Razia Simpatik Bagikan Sembako Pengguna Jalan

Sejak 2010 lalu pemerintah menekankan pendidikan karakter. Sebenarnya karakter ini yang dibentuk dari dalam keluarga, yang diajarkan oleh seorang perempuan dalam keluarga yaitu ibu. “Ibu ini sebenarnya pendidik sejati, mari kita ciptakan anak-anak yang baik dari dalam keluarga,” ujar Nina.

iklan

Kecenderungan situasi saat ini yang mengarah pada hedonisme dan sekularisme ini yang membuat pendidikan pada anak semakin tidak jelas. Akibatnya tugas dan fungsi ibu dalam keluarga yang berdampak pada anak-anaknya.

“Sikap hedonisme dan kecenderungan eksistensi tidak sedikit perempuan saat meninggalkan tugas sebagai ibu. Sehingga anak-anak yang menjadi korbannya, dalam diskusi muslimah ini kita ingin perempuan kembali pada kodratnya sebagai perempuan yaitu ibu dalam keluarga. Karena sebagai umat Islam kita berdasakkan konsep rezeki (seluruhnya dari Allah) bukan matematika,” tandas Nina.

Baca juga:  Optimistis Kembangkan Kemampuan Intertainmen

Pembimbing Majelis Taklim Roudlotul Jannah, Siti Kadarsih menyatakan diskusi praktisi pendidikan muslimah ini bertujuan untuk bersama-sama mencari jawaban untuk pendidikan anak menjadi lebih baik. “Karena kondisi pendidikan anak saat ini dalam situasi memprihatinkan, disini kita mencari solusi bersama untuk kebaikan anak,” pungkas Siti.

Selain itu diskusi bersama ini diharapkan membawa pengaruh bersama bagi keluarga dan lingkungan sekitar. “Sebagai orang tua beragama Islam kita ingin anak-anak untuk dasar agama Islam sebagai standar pendidikan anak dalam keluarga,” ujar Siti. (dni/bis)

iklan