28.6 C
Semarang
Minggu, 6 Juli 2025

Bhineka Tunggal Ika di Ruang Kelas: Mengapa Pendidikan Multikultural Mendesak Diterapkan?

Oleh:

Klara Elfa Putri Warsanto (Magister Psikologi, Unika Soegijapranata).

 

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Indonesia, negeri dengan ribuan pulau dan ratusan suku bangsa, adalah miniatur dunia
yang kaya akan keberagaman. Keberagaman ini adalah aset berharga yang harus dirawat
dan dirayakan, bukan menjadi sumber perpecahan. Di sinilah peran pendidikan multikultural
menjadi sangat penting.

Pendidikan multikultural bukan hanya tentang mengajarkan toleransi, tetapi lebih dari itu. Ia
adalah pendekatan pendidikan yang menghargai dan merayakan perbedaan, serta
membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk hidup berdampingan secara
harmonis dalam masyarakat majemuk.
Mengapa Pendidikan Multikultural Mendesak Diterapkan?

1. Membangun Karakter Inklusif dan Empatik: Pendidikan multikultural membantu
siswa mengembangkan sikap terbuka, rasa empati, dan menghargai perbedaan.
Siswa diajarkan untuk melihat dunia dari berbagai perspektif, sehingga terhindar dari
prasangka dan stereotip negatif terhadap kelompok lain. (Banks, 2009).

“Pendidikan multikultural bertujuan untuk menciptakan warga negara yang
memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk berfungsi
secara efektif dalam masyarakat pluralistik dan untuk berinteraksi secara
konstruktif dengan orang-orang dari berbagai kelompok.” (Banks, J. A. (2009).
An introduction to multicultural education. Sage.)

Baca juga:  Festival Tenis Profesor Bakal Dihelat di Semarang 

2. Mencegah Konflik Sosial: Dengan memahami dan menghargai perbedaan, siswa
akan lebih mudah berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang
berbeda. Hal ini akan mengurangi potensi konflik dan menciptakan lingkungan sosial
yang lebih harmonis. (Tilaar, 2004).

“Pendidikan multikultural merupakan suatu upaya untuk menciptakan kesadaran
akan keberagaman budaya, serta menumbuhkan sikap saling menghargai dan
menghormati antar sesama manusia yang berbeda latar belakang budaya.”
(Tilaar, H.A.R. (2004). Pendidikan multikultural: Konsep, kebijakan, dan aplikasi.
Grasindo.)

3. Meningkatkan Prestasi Belajar: Lingkungan belajar yang multikultural merangsang
kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa karena mereka terpapar dengan
berbagai ide, gagasan, dan perspektif. (Gay, 2010).

“Guru yang responsif secara kultural menggunakan pengetahuan budaya siswa,
pengalaman sebelumnya, kerangka acuan, dan gaya kinerja dalam proses
pengajaran dan pembelajaran harian. Mereka menciptakan lingkungan belajar
yang inklusif di mana semua siswa merasa dihargai dan dihormati.” (Gay, G.
(2010). Culturally responsive teaching: Theory, research, and practice. Teachers
College Press.)

4. Mempersiapkan Generasi Masa Depan: Di era globalisasi, kemampuan
berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai budaya menjadi sangat penting.
Pendidikan multikultural membekali siswa dengan keterampilan komunikasi lintas
budaya yang akan berguna di masa depan. (Nieto, 2004)

Baca juga:  PLN Hadirkan Promo Listrik "Super Dahsyat", Begini Cara Dapatkan

“Pendidikan multikultural adalah proses yang berkelanjutan yang membutuhkan
refleksi diri, perubahan kurikulum, dan penciptaan lingkungan sekolah yang
inklusif untuk semua siswa.” (Nieto, S. (2004). Affirming diversity: The
sociopolitical context of multicultural education. Pearson Education.)
Bagaimana Menerapkan Pendidikan Multikultural di Sekolah?
● Integrasikan materi multikultural ke dalam kurikulum.
● Gunakan metode pembelajaran yang interaktif dan partisipatif.
● Ciptakan lingkungan sekolah yang inklusif.
● Libatkan orang tua dan masyarakat.
Pendidikan multikultural adalah kunci untuk membangun bangsa yang lebih toleran, damai,
dan maju. Mari kita bersama-sama menanamkan nilai-nilai multikulturalisme sejak dini, agar
generasi mendatang dapat hidup berdampingan dengan harmonis dalam bingkai
kebinekaan.

Referensi :
Tilaar, H.A.R. (2004). Pendidikan multikultural: Konsep, kebijakan, dan aplikasi. Grasindo.
Banks, J. A. (2009). An introduction to multicultural education. Sage.
Gay, G. (2010). Culturally responsive teaching: Theory, research, and practice. Teachers
College Press.
Nieto, S. (2004). Affirming diversity: The sociopolitical context of multicultural education.
Pearson Education. (*)

 

 

TERKINI

Pelajaran Duet Luthfi-Yasin

Rekomendasi

Lainnya