KAI Daop 6 Tambah Dua KA Baru Pemberhentian Solo dan Sragen

stasiun Klaten yang ikut menjadi persinggahan KA Sancaka Utara sesuai Gapeka baru. (ade ujianingsih/jatengpos)

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mulai menerapkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 secara efektif pada 1 Februari mendatang. Perubahan ini akan membawa dampak pada berbagai aspek perjalanan kereta api, termasuk jadwal keberangkatan dan kedatangan, waktu tempuh, stasiun pemberhentian, hingga kehadiran dua kereta api baru di wilayah KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta.

“Dengan penerapan Gapeka 2025, ada dua kereta api baru yang akan berhenti untuk naik dan turun penumpang di Stasiun Solo Balapan, Sragen, dan Salem, yakni KA Madiun Jaya dan KA Sancaka Utara.” kata Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, Jumat (17/01).

KA Madiun Jaya melayani rute Madiun–Pasar Senen, sesuai jadwal akan singgah di Sragen pukul 08.57 WIB, Solo Balapan pukul 09.25 WIB dan Yogyakarta pukul 10.12 WIB.

Baca juga:  Daop 6 Gelar Apel Gelar Pasukan Kesiapan Angkutan Nataru, Siagakan 319 Kereta Dengan 32 Loko

Sedangkan KA Sancaka Utara melayani rute Surabaya Pasar Turi–Cilacap tiba di Stasiun Salem pukul 11.36 WIB, Solo Balapan pukul 12.00 WIB, Klaten pukul 12.37 WIB dan Yogyakarta pukul 13.05 WIB.


Untuk Relasi Cilacap–Surabaya Pasar Turi tiba di stasiun Klaten pukul 21.10 WIB, Solo Balapan pukul 21.45 WIB dan Salem pukul 22.27 WIB.

Selain itu, Gapeka 2025 juga mengatur ulang jadwal keberangkatan dan kedatangan sejumlah kereta api di wilayah Daop 6 Yogyakarta. Perubahan ini meliputi pergeseran jadwal yang maju atau mundur serta perubahan stasiun pemberhentian.

“Kami mengimbau agar calon penumpang selalu memastikan kembali jadwal perjalanannya agar tidak salah. Mohon cek kembali jam keberangkatan yang tertera pada tiket Anda,” ujar Krisbiyantoro.

Baca juga:  Ratusan Warga Ikuti Gowes PKS Sidomukti Bareng Wawali

Dengan penerapan Gapeka 2025, diharapkan layanan kereta api semakin efisien dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. (dea)