JATENGPOS.CO.ID, SOLO – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta melaksanakan uji coba prasarana di jalur Solo Kota – Wonogiri pada Kamis (30/1). Uji coba ini menggunakan rangkaian Lokomotif CC 206 dan dua kereta, dimulai pukul 10.30 WIB. Kalau biasanya jarak Solo – Wonogiri ditempuh 2 jam perjalanan sekarang hanya 1 jam saja.
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, menjelaskan bahwa uji coba kali ini dilakukan dengan kecepatan lebih tinggi dari biasanya. Untuk relasi Stasiun Solo Kota – Wonogiri, kecepatan ditingkatkan menjadi 60 km per jam, sedangkan untuk rute sebaliknya, yaitu Wonogiri – Solo Kota, kecepatan mencapai 100 km per jam.
“Peningkatan kecepatan ini dilakukan setelah proyek peningkatan prasarana yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan selesai,” ujar Krisbiyantoro.
Dalam uji coba ini, dilakukan pengecekan ulang terhadap peron tinggi di setiap stasiun untuk memastikan “ruang bebas” antara badan kereta dengan peron tetap aman. Selain itu, proses langsir di emplasemen stasiun juga diuji guna memastikan bahwa prasarana pendukung perjalanan kereta api berfungsi dengan baik.
Mengingat adanya peningkatan kecepatan kereta api, KAI Daop 6 mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama di sekitar jalur rel dan perlintasan sebidang.
“Selama ini masyarakat terbiasa dengan kereta yang melaju dengan kecepatan rendah, yaitu sekitar 30 km per jam. Hari ini, akan ada kereta dengan kecepatan 60 hingga 100 km per jam untuk uji coba prasarana baru lintas Solo Kota – Wonogiri,” kata Krisbiyantoro.
Sebelumnya, DJKA telah melakukan sosialisasi terkait uji coba ini dengan memasang spanduk imbauan keselamatan di semua perlintasan sebidang sepanjang rute Solo Kota hingga Wonogiri. Sosialisasi ini juga melibatkan unsur kewilayahan serta Unit Pengamanan (PAM) Daop 6 Yogyakarta.
Hasil dari uji coba ini nantinya akan menjadi acuan bagi pengoperasian KA Batara Kresna pada jadwal perjalanan kereta api (Gapeka) 2025 yang mulai berlaku pada 1 Februari mendatang.
Sebagai bentuk pencegahan kecelakaan, masyarakat diimbau tidak Beraktivitas di Jalur Rel, Hati-Hati saat Melewati Perlintasan, dan Patuhi Rambu Keselamatan.
Krisbiyantoro menegaskan bahwa peningkatan kecepatan sarana di jalur Solo Kota – Wonogiri bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perjalanan dan kenyamanan pelanggan. Namun, keselamatan tetap menjadi prioritas utama.
“Kami mengajak masyarakat untuk ikut mendukung peningkatan keselamatan di jalur kereta api. Bentuk dukungan tersebut bisa berupa menjaga ruang bebas jalur KA dari bangunan yang terlalu dekat, mendukung penutupan perlintasan liar dengan lebar kurang dari 2 meter, serta lebih berhati-hati saat berada di perlintasan sebidang,” pungkasnya. (dea)