JATENGPOS. CO. ID, SRAGEN – Sebanyak 12 orang pesilat ditangkap aparat kepolisian Sragen, diduga akibat gesekan antar perguruan silat yang membuat onar di masyarakat.
Saat ini masih menjalani penahanan di Mapolres Sragen, Senin (20/1). Mereka ditengarai membuat onar dan menimbulkan gesekan antar perguruan silat yang terjadi di Desa Pelemgadung Kecamatan Karangmalang Sragen.
Adapun Rombongan Komunitas konvoi perguruan silat yang diamankan di Sat Reskrim Polres Sragen, diantaranya berinisial MYA (18), warga Sambirejo, AS (17),warga Sambirejo, IY (18), warga Sambirejo, SDW (23), RJ (17), warga Grobogan, YN (18) warga Ngrampal, FBD (16) warga Sukodono, YAP (19) warga Karangmalang, APP (16) , ES (20), RRP (17) warga Sambirejo dan IFA (15) warga Sambirejo.
Informasi yang dihimpun peristiwa itu
bermula Minggu dinihari (19/1) sekitar pukul 00.20 WIB, salah satu perguruan silat ini menggelar kegiatan Kopi Darat (Kopdar) di Warmindo Bataskota Pilangsari, Ngrampal. Lantas mereka secara rombongan lakukan konvoi. Namun saat konvoi para anggota perguruan silat bersitegang dengan masyarakat Karangtalun yang sebagian merupakan anggota perguruan silat dari perguruan lainnya.
Dalam aksi tersebut, mereka diduga membuat keributan di jalan, menggunakan knalpot bising, serta melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi menyebutkan bahwa para pelaku ditangkap setelah adanya laporan dari masyarakat mengenai aksi yang meresahkan, termasuk keributan di jalan raya dan ancaman terhadap ketertiban umum.
” Setelah menghadiri kopi darat (kopdar), sekelompok anggota komunitas perguruan silat melakukan konvoi yang berujung pada keresahan masyarakat, ” jelasnya.
Pihak kepolisian langsung bergerak cepat menangani situasi tersebut dengan melakukan penindakan tegas. Sebanyak 12 orang dari komunitas tersebut diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Selain itu, beberapa kendaraan yang tidak memenuhi standar juga disita sebagai barang bukti,”paparnya.
Kapolres menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir tindakan yang meresahkan masyarakat dan akan terus memantau aktivitas serupa.
Ia juga mengimbau kepada para komunitas silat untuk menjaga ketertiban dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang mereka anut. (ars/jan)