27.4 C
Semarang
Minggu, 6 Juli 2025

Kasus Stunting di Sukoharjo Capai 3.973 Balita, Mojolaban dan Polokarto Paling Tinggi

JATENGPOS.CO.ID,  SUKOHARJO – Masalah stunting pada balita masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan hasil penimbangan balita tahun 2024, tercatat sebanyak 3.973 balita mengalami stunting dari total 43.673 balita yang ditimbang di seluruh wilayah kabupaten tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sukoharjo, Sumini, menjelaskan bahwa Kecamatan Mojolaban, Polokarto, dan Sukoharjo menempati posisi tiga besar wilayah dengan jumlah kasus tertinggi.

“Dari data yang masuk, Mojolaban mencatat 599 kasus, disusul Polokarto 555 kasus, dan Sukoharjo 536 kasus. Ini menjadi perhatian khusus karena ketiganya berada di posisi teratas dari 12 kecamatan,” kata Sumini, saat koordinasi tim percepatan stunting di Solo Baru, Sukoharjo, Rabu (07/05).

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa meskipun Kecamatan Weru (117 kasus) dan Baki (126 kasus) mencatat jumlah stunting terendah, tidak berarti wilayah tersebut aman dari risiko. Dari sisi proporsi dan prevalensi, beberapa kecamatan tetap menunjukkan kondisi yang perlu diwaspadai.

Baca juga:  Sarif Abdillah Minta MBG Bisa Segera Sentuh Kawasan Perdesaan.

“Intervensi tidak hanya bisa dilihat dari angka absolut, tetapi juga dari sebaran dan ketepatan sasaran. Ini yang sedang kami evaluasi dan perbaiki,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sukoharjo Eko Sapto Purnomo mengungkapkan bahwa secara umum tren penurunan stunting di Sukoharjo cukup menggembirakan, meski sempat stagnan di tahun 2023.

“Dari tahun 2020 sampai 2022, penurunan stunting berjalan baik. Namun pada 2023 sempat stagnan, dari 6,77 persen naik sedikit menjadi 7,05 persen. Tapi angka ini masih jauh di bawah rata-rata Provinsi maupun Nasional,” terangnya.

Meski demikian, Pemkab Sukoharjo tetap menargetkan penurunan secara bertahap hingga mencapai zero stunting. Untuk itu, strategi intervensi dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan lintas sektor.

Baca juga:  Jateng Siapkan Skenario Vaksinasi Malam Hari Selama Ramadhan

“Tahun ini kami fokus pada 22 desa di 10 kecamatan sebagai lokus prioritas, tapi semua desa tetap mendapat perhatian,” tambahnya.

Berikut rincian kasus stunting per kecamatan di Sukoharjo: Mojolaban: 599 balita Polokarto: 555 balita, Sukoharjo: 536 balita, Grogol: 450 balita, Tawangsari: 344 balita, Gatak: 301 balita, Kartasura: 246 balita, Nguter: 244 balita, Bulu: 241 balita, Bendosari: 239 balita, Baki: 126 balita dan Weru: 117 balita.

Dengan upaya kolaboratif yang melibatkan kader PKK, kader berencana, bidan, hingga lintas OPD, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo optimistis angka stunting dapat terus ditekan demi memastikan tumbuh kembang anak-anak di daerah ini berjalan optimal.(dea)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya